Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Drama Tari Arja Klasik 'Sirnaning Dirada Sungsang' Memukau Penonton di PKB

drama klasik
Bali Tribune / ARJA - Suguhan drama tari Arja Klasik dari Sanggar Citta Usadhi, Banjar Gunung Sari, desa Mengwitani, Mengwi, Badung di panggung Kalangan Ayodya, Art Centre, Denpasar, Selasa (24/6)

balitribune.co.id | Mangupura - Suguhan drama tari Arja Klasik dari Sanggar Citta Usadhi, Banjar Gunung Sari, desa Mengwitani, Mengwi, Badung di panggung Kalangan Ayodya, Art Centre, Denpasar, Selasa (24/6) malam, sukses membuat ratusan penonton terkesima. Dalam pertunjukan yang merupakan rangkaian dari Pesta Kesenian Bali 2025 ini, Sanggar Citta Usadhi menampilkan mengusung cerita Sirnaning Dirada Sungsang.

Di mana cerita ini digarap atau ditulis langsung oleh sang pemimpin sanggar yang juga guru besar ISI Denpasar, Prof. Dr. Desak Made Suarti Laksmi bersama suaminya, I Nyoman Cakra. Naskah ini bercerita tentang tokoh Made Umbara yang berhasil memenangkan sayamebara mengalahkan Raksasa Dorada Sungsang untuk merebut hati Rahaden Galuh.

Di mana sebelumnya, Rahaden Galuh dijadikan tumbal oleh Ratu Pramiswari dari keraton Kastila Manik Ratna untuk Raksasa Dirada Sungsang. Syukurnya Dirada Sungsang belum mau memangsa Rahaden Galuh dan bahkan meninggalkan menyisakan makanan untuknya. Dalam kondisi itu, Galuh berdoa agar Tuhan mengurus malaikat penolong. Jika yang menolongnya adalah seorang wanita dia akan dijadikan sebagai saudara teman hidupnya. Namun jika yang menolongnya adalah lelaki, doa akan bersedia untuk mengabdikan hidupnya berbakti untuknya.

Di sisi lain, Made Umbara yang sudah menginjak dewasa disarankan untuk segera mencari pendamping hidup oleh gurunya bernama Ki Dukuh. Made Umbara lalu diminta sang guru untuk menyelamatkan Rahaden Galuh putri mahkota kerajaan Swarnakaradwipa dengan cara membunuh Raksasa Dirada Sungsang yang bermukim di Kawah Gohmaya Cambra di Gili Parang Gamping.

Pertarunganpun bergolak dan akhirnya Raksasa dapat dibunuh dengan menggunakan taring permata kalung rahaden Galuh Bernama Motiwirasadi menjukalkan si Raksasa dan menemui ajalnya. Sang Raksasa adalah penjelmaan kutukan seorang Gandarwa harus ditebus di duniapada dan dia berterima kasih sudah menyupat dirinya untuk kembali ke kahyangan.

Dalam perjanan kembali ke Swarnakaradwipa dia dihadang oleh prabu Gilingwesi. Pertempuranpun tidak dapat dielakkan. Prabu Gilingwesi percaya pada keyakinan dan penglihatannya bahwa musuhnya sudah mati ditusuk pusaka Liwungpitana pusaka milik Swarnakaradwipa.  Dengan pongahnya punggalan Raksasa dirampas dan sang putri diboyong sebagai tanda bukti kemenangannya.

Dihadapan sang Prameswari sang prabu dengan bangga mempersembahkan bukti kesuksesannya. Rahaden Galuh Diah Ratna Juita membeberkan bahwa pembunuhnya bukan sang prabu. Dia merampas dari seorang pangembara dan bila diperkenankan dialakukan perang tanding secara terbuka yang disaksikan oleh rakyat.

Diluar dugaan prabu Gilingwesi muncullah  bukti bahwa dia bukanlah pembunuh raksasa yang sesungguhnya. Tidak terima sang raja dipermalukan perang tandingpun terjadi di Kastila Manik Ratna pusat pemerintahan kerajaan Swarnakaradwipa. Akhirnya sang prabu Gilingwesi Rahaden Warak Worosakara bertekuk lutut dibawah kekuatan Made Umbara yang sesungguhnya adalah Rahaden Anindita Kirtana trah prabu Kenakadwipa.

Prof. Dr. Desak Made Suarti Laksmi selaku penulis naskah mengatakan banyak pesan yang terkandung dalam kisah ini. Mulai dari pesan tentang kejujuran, tentang cinta dan kedudukan hingga tentang sikap patriotisme atau kepahlawanan. ”Pesan yang disampaikan bahwa berapa kejujuran sangat penting dalam kehidupan. Berawal dari kejujuran maka masa depan bangsa ini akan mencapai kemuliaan. Karena dewasa ini kan sulit sekali mencari mana benar. Semua mengaku benar, semua mengaku jujur. Kita tak tau yang mana sebenarnya yang jujur. Pesaannya semua harus waspada," katanya sebelum pentas.

Lebih jauh, persiapan pementasan tersebut dilakukan dari jauh-jauh hari. Pihaknya mempersiapkan mulai dari latihan dan perangkat lainnya sejak awal bulan September 2024 lalu. ”Kami latihan sejak awal September. Dar kurang lebih 30 seniman yang terlibat," ujar wanita kelahiran
Banjar Kawan Manggis, Karangasem, 28 Maret 1959 ini.

”Menariknya seniman yang terlibat, khususnya penari juga didominasi dari kalangan anak muda. ”Seniman yang dilibatkan adalah seniman muda. Bahkan ada juga yang baru tamat SD. Ini karena banyak pemula, makanya kami latihan sejak awal September tahun lalu," pungkasnya.

wartawan
ANA
Category

Riding Bareng Honda Scoopy Velocreativity: Penuh Gaya, Warna, dan Keseruan

balitribune.co.id | Gianyar – Komunitas Honda Scoopy Bali kembali menunjukkan semangat dan kreativitasnya dalam acara bertajuk “Honda Scoopy Velocreativity” yang digelar di Astra Motor Gianyar. Acara ini menghadirkan kombinasi seru antara fashionable city touring, padel game time, dan unique Scoopy gathering yang dikemas dengan konsep penuh vibes, style, dan kejutan menyenangkan pada Sabtu (5/7).

Baca Selengkapnya icon click

Dua Putra dan Putri Kota Denpasar Lolos Seleksi Paskibraka Tingkat Nasional

balitribune.co.id | Denpasar - Prestasi gemilang kembali ditorehkan anak muda Kota Denpasar. Dua orang putra-putri yang merupakan siswa dari dua SMA di Kota Denpasar, berhasil terpilih mewakili Provinsi Bali menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Nasional Tahun 2025. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dewan Desak Pemerintah Bersihkan Danau Batur dari Bangkai Ikan

balitribune.co.id | Bangli - Semburan belerang yang terjadi di kawasan Danau Batur menyebabkan kematian ikan di perairan umum maupun di keramba jaring apung milik masyarakat pembudidaya ikan. Guna menghindari terjadinya pencemaran di Danau Batur, kalangan DPRD Bangli mendesak pemerintah melakukan langkah antisipasi guna menghindari terjadi polusi air danau Batur.

Baca Selengkapnya icon click

"Ni Lukat Lakut" Ekspresi Kritis Atas Kondisi Alam Bali

balitribune.co.id | Negara - Tidak sedikit kegelisahan dan kritik terhadap kondisi dan persoalan yang terjadi di pulau dewata disuarakan melalui pertunjukan seni. Teranyar kritik tajam terhadap degradasi lingkungan dan hilangnya keseimbangan alam di Bali kembali disampaikan oleh Duta Seni Kabupaten Jembrana pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Ngaku Anggota BNN Bali, Pukul dan Rampas Sepeda Motor

balitribune.co.id | Denpasar - Seorang pria asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Domu Hamanay Mau Karaba (25) menjadi korban penganiayaan dan pencurian. Pria asal Desa Lairuru, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, NTT ini dipukul lalu sepeda motornya diambil oleh dua orang mahasiswa, berinisial IP (26)  dan NPR (24) yang mengaku sebagai anggota BNN Provinsi Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.