BALI TRIBUNE - Pulau Bali menyediakan berbagai Daya Tarik Wisata (DTW) guna memanjakan wisatawan dari berbagai kalangan. Tidak hanya wisatawan menengah kebawah, turis yang memiliki kemampuan lebih atau kelas atas juga bisa menikmati DTW yang berkualitas. Salah satunya adalah aktivitas wisata belanja di DTW perusahaan perhiasan merk high-end (John Hardy) di Abiansemal, Badung.
Selain melakukan aktivitas belanja, wisatawan juga dapat melihat secara langsung proses pembuatan perhiasan dari perajin Bali yang tanpa menggunakan mesin. Sejak dikembangkan tahun 1975, perusahaan perhiasan ini melestarikan dan mengembangkan teknik-teknik kerajinan tradisional yang diwariskan oleh seniman Bali secara turun-temurun.
President dan CEO John Hardy, Robert Hanson, mengatakan, DTW ini dalam setahun dikunjungi sebanyak 10 ribu wisatawan yang berasal dari seluruh dunia sebagian besar dari Amerika, domestik, China, Australia dan negara-negara lainnya. “Kami bangga dengan pusaka Bali, kami mempromosikan Bali dan Indonesia secara aktif melalui saluran siaran melalui lebih dari 150 negara secara online,” ucapnya usai penanaman bibit bamboo kesejuta di area John Hardy Workshop & Boutique, Abiansemal, Badung, Jumat (4/8).
Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali mengatakan, jika destinasi wisata yang berkualitas menjadi salah satu pilihan wisatawan ekonomi menengah keatas saat berlibur di Bali. Menurutnya, kalangan wisatawan kelas atas tentunya menginginkan DTW yang eksklusif atau berkualitas. Bahkan Biro Perjalanan Wisata (BPW) anggota Asita banyak yang menangani turis dari kalangan ekonomi keatas.
“Bali memang perlu destinasi wisata high-end (berkualitas) untuk wisatawan kelas atas atau produk quality tourism. Jadi ketika, wisatawan datang ke destinasi yang terpelihara dan menawarkan produk yang benar-benar punya kualitas tinggi tentunya menambah nilai lebih untuk wisatawan dan Bali,” katanya.
Ketua Umum DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi (PUTRI) Bali, I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo, menyatakan, bahwa sebelumnya John Hardy tersebut sangat privat dan tidak terbuka untuk wisatawan umum. Namun kini sudah menjadi salah satu daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. Dikatakan wanita yang akrab disapa Gek Inda ini, dengan menghadirkan DTW berkualitas untuk wisatawan kelas atas akan mengangkat pariwisata Bali dan menambah daya saing dengan destinasi di negara lainnya.
“Karena kita juga tidak mau bila Bali ini tujuan wisata yang dianggap murah tapi dibanding itu lebih baik ke public friendly dan high-end itu memang sangat kita butuhkan karena mereka (wisatawan kelas atas) yang akan spending dan menghargai budaya kita. Pasar wisatawan kelas atas memang ada. Itu yang harus kita pertahankan,” tutupnya.