Dua Pekan, Enam Nyawa Melayang di Jalan Raya | Bali Tribune
Diposting : 14 January 2020 17:19
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/Korban Nyawa semakin membengkak, Kasatlantas Polres Gianyar AKP Laksmi Trisna Dewi Perketat Penertiban

balitribune.co.id | Gianyar - Meski beragam upaya telah dlakukan untuk menekan angka keceakaan di bumi seni Gianyar, kenyataannya dalam dua pekan di awal tahun 2020 ini, angka kecelakaan sangat memprihatinkan. Tidak tanggung-tangung dari 18 kecelakan lalu lintas, enam nyawa melayang sia-sia. Kondisi ini membuat jajaran satuan Lalu Lintas (Lantas) Polres Gianyar akan memperketat penertiban dengan melakukan tindakan tegas kepada setiap pelanggaran.

Dari keterangan Kasatlantas, AKP Laksmi Trisna Dewi Wieryawan, Selasa (14/1) kemarin, kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi hingga 13 Januari ini sudah sebanyak 16 kasus. Dari total tersebut, enam orang meninggal dunia. Jumlah korban tewas yang sudah mencapai enam orang ini, menjadi pukulan bagi kesatuan lalu lintas. Kondisi ini pun menjadi sorotan serius Polantas Polres Gianyar. “Kami pun tidak menduga, dalam dua pekan, sudah ada enam meninggal. Ini menjadi catatan serius kami, agar kedepannya, kalau bisa supaya tidak ada lagi korban meninggal,” ujar  AKP Laksmi.

Menyikapi itu, pihaknya mengaku akan terus melakukan evaluasi dan inovasi. Sejumlah langkah untuk menekan jumlah laka lantas pun sudha dipersiapkan. Selain melakukan sosialisasi, hal itu juga dilakukan dengan penilangan. Terlebih Satlantas Polres Gianyar mendapatkan tambahan kuota tilang. “Tahun lalu kuota tilang kita 16 ribu, sekarang 17 ribu. Mudah-mudahan melalui tilang ini, kita dapat menekan jumlah laka lantas,” ujarnya.

Ditambahkan, sebagian besar kecelakaan yang terjadi di wilayah hukum Polres Gianyar, bukan disebkan oleh infrastruktur. Kecelakaan yang terjadi, kata dia, disebabkan individu.  Tas kondisi ini pihaknya tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Harapkan, semua pihak sama-sama kontrol diri.  Walaupun prasarana bagus, kecelakaan tetap bisa terjadi jika berkendara tidak waspada.

Sementara, korban terakhir, yakni kecelakaan yang menewaskan staf Dishub Denpasar di Jalan Singapadu, juga disebabkan oleh ketidak waspadaan korban atau out of control.  Diakui pula  dari seluruh kecelakaan yang terjadi, sebagian disebabkan oleh OC . “Kami sangat menyayangkan semua korban dalam usia produktif. Yakni dari umur 15 hingga 50 tahun,” pungkasnya.