
balitribune.co.id | Semarapura - Warga mengeluhkan tanggul abrasi atau jogging track Pantai Lepang baru selesai dikerjakan sudah mengalami rusak parah, mengingat tanggul masih anyar.
Dari kerusakan ini Pura Tirta Desa Adat Lepang kembali mengalami kebanjiran akibat air laut yang menggenangi Pura tirta, pada Minggu (1/5). Malah warga meminta Tim Irwilda Bali untuk melakukan investigasi pada rekanan yang mengerjakan jogging track tersebut.
Dihubungi, Senin (24/4), I Made Merta, Bendesa Adat Lepang, mengatakan, selain untuk penangkal abrasi joging track atau tanggul abarasi pantai lepang tersebut juga di pakai untuk tempan beraktivitas oleh warga sekitar. Selain itu tanggul abrasi tersebut baru di bangun sejak 2022 namun cepat sekali rusak, penyebab kerusakan tersebut adalah jogging track tersebut tidak memiliki pondasi hanya di letakkan batu dan diisi paling-paling. “Saat pembangunan tersebut saya sempat mengusul kepada pengawas proyek agar di berikan pondasi seperti bangunan tanggul abrasi yang di sebelah timur,” ujarnya.
Dirinya juga mengungkapkan, sejak rusaknya tanggul tersebut Pura Tirta sering kebanjiran gegara terjadinya abrasi, padalah tujuan pembuatan abrasi tersebut untuk melindungi Pura Tirta dari terjadinya abrasi yang terus menerus menggerus wilayah Pura Tirta. “Saya harap pihak terkait segera menindak lanjuti kejadian ini sipaya pura tirta kami tidak banjir lagi dan tanggul Abrasi segera di perbaiki,” ungkapnya.
Terkait rusaknya jogging track ini, dihubungi terpisah Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Klungkung I Made Jati Laksana mengaku sudah sempat melakukan pengecekan terhadap kerusakan lintasan jogging tersebut. Dari hasil pengecekan, dirinya melihat ada tiga titik yang mengalami kerusakan parah dan harus segera mendapatkan penanganan. “Saya sudah melapor hal ini ke pihak BWS dan informasinya akan segera ditangani,” ujarnya.