balitribune.co.id | Badung - Pelaku pariwisata Bali saat ini mulai melirik potensi untuk mendatangkan turis asing dari Amerika Tengah berwisata di Pulau Dewata. Pasalnya, warga negara di Amerika Tengah tertarik datang ke Bali untuk menikmati pemandangan alam, budaya dan adat istiadat masyarakat Bali serta kuliner tradisional di pulau ini. Namun, turis dari Amerika Tengah menghadapi kendala akses penerbangan yang sangat lama menuju Indonesia khususnya Bali.
Hal itu disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Panama merangkap Honduras, Kosta Rika, Nikaragua (Amerika Tengah), Sukmo Harsono di Badung beberapa waktu lalu. "Saya promosikan Bali di Panama, bahkan kami mengajarkan tari Bali ke warga Panama. Warga Panama tertarik datang ke Bali tapi perjalanan yang sangat lama memerlukan waktu 32 jam dari Panama ke Indonesia," katanya.
Perjalanan yang sangat lama tersebut membuat warga Panama, Honduras, Kosta Rika, Nikaragua mempertimbangkan untuk datang ke Bali. Padahal dari sisi keinginan sangat besar untuk datang berlibur di Pulau Dewata. Ia berharap ada maskapai yang melirik potensi tersebut untuk memperpendek waktu perjalanan, sehingga warga dari negara-negara Amerika Tengah membulatkan tekadnya berkunjung ke Bali.
"Saya telah sampaikan ke warga Panama bahwa ada makanan di Bali yang seharga 1 Dolar AS sudah isi lauk daging ayam. Begitupun untuk harga hotel bervariasi. Jika memiliki banyak uang ada hotel seharga ribuan Dolar AS per malam," beber Sukmo Harsono.
Kata dia, dengan demikian, warga Amerika Tengah yang memiliki dana terbatas bisa datang ke Bali. Sementara yang memiliki dana lebih besar juga bisa mendapatkan pelayanan sesuai dengan dana yang dikeluarkan. "Setiap kegiatan promosi di Panama, saya memberikan suvenir khas Bali. Hal ini untuk mengenalkan Bali di Amerika Tengah," ujarnya.