Paris,
Tembakan mendatar pemain pengganti Eder pada akhir masa perpanjangan waktu mengamankan gelar Piala Eropa perdana bagi Portugal, ketika mereka mengatasi kehilangan Cristiano Ronaldo untuk meraih kemenangan 1-0 atas tuan rumah Prancis, Senin dini hari.
Eder mendapatkan momen sempurna untuk mencetak gol perdananya di ajang kompetitif untuk negaranya, merangsek ke depan sebelum melepaskan tembakan keras dari jarak 25 meter pada menit ke-109.
Ini merupakan hantaman telak bagi Prancis, yang mendominasi pertandingan menyia-nyiakan sejumlah peluang di depan para pendukungnya sendiri, yang datang ke Stade de France dengan berharap dapat merayakan mahkota Eropa ketiganya.
Trofi justru diangkat oleh Ronaldo, yang berlinang air mata saat peluit akhir pertandingan berbunyi namun penampilannya harus berakhir dengan rasa frustrasi setelah tampil selama 24 menit, ketika ia harus ditandu keluar lapangan akibat cedera lutut.
Menjelang pertandingan ini, fokus banyak tertuju kepada Ronaldo dan harapan-harapannya untuk memberikan mahkota pamungkas pada karier gemilangnya dengan meraih satu-satunya pencapaian yang belum ada di lemari trofinya, gelar bersama timnas.
Naskah telah tertulis bagi dia untuk memberikan penampilan yang mendukung statusnya sebagai salah satu talenta terbaik olahraga ini, namun ia harus menjalani peran di balik layar setelah hadangan Dimitri Payet membuatnya tersungkur.
Sebelum keluarnya dia, pertandingan diawali dengan penampilan cepat, di mana kehadiran pemain Prancis Moussa Sissoko amat terasa di lapangan tengah, di mana ia kerap melepaskan tekel keras dan merangsek ke kotak penalti.
Tembakannya pada menit ke-34 dapat ditepis oleh Patricio, namun pada titik itu pertandingan mulai memperlihatkan pola di mana Prancis mengalami kesulitan untuk mematahkan pertahanan rapat lawannya.
Tanpa Ronaldo, Portugal terlihat tidak tergesa-gesa untuk bergerak ke depan, di mana mereka terlihat gembira untuk memainkan pertarungan taktik.
Bagaimanapun, mereka sempat terancam pada menit ke-67 ketika umpan silang Kingsley Coman tertuju kepada Antoine Griezmann yang tidak terkawal enam meter dari gawang, namun pencetak gol terbanyak di turnamen ini itu melepaskan tandukan yang masih melambung.
Beberapa menit kemudian, Olivier Giroud, yang mendapat umpan dari pemain pengganti Coman, memaksa Patricio kembali melakukan penyelamatan, di mana sang kiper kemudian harus menepis tembakan dari Sissoko ketika Prancis meningkatkan tekanan.
Peluang terbaik Prancis di malam ini terjadi menjelang fase waktu normal usai, ketika pemain pengganti Andre-Pierre Gignac mengecoh pengawalnya sebelum melepaskan tembakan melewati kiper dan membentur tiang gawang, di mana bola memantul melintasi mulut gawang dan kemudian menjauh.
Meski Portugal terus bertahan pada masa perpanjangan waktu, mereka memiliki peluang-peluang yang lebih baik dengan tandukan Eder yang dapat ditepis Hugo Lloris, dan sepakan Raphael Guerreiro yang mengenai mistar gawang melalui tendangan bebasnya sebelum momen keajaiban dari Eder tiba.