Diposting : 6 October 2022 00:45
YUE - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, benar-benar telah diwujudkan dengan pencapaian pembangunan bidang adat yang semakin mantap dan kokoh, ditandai dengan komitmen nyata, yaitu penguatan kedudukan, fungsi, dan kewenangan desa adat, mengalokasikan anggaran untuk desa adat, membangun perekonomian desa adat dan membangun Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat).
Hal ini menjadi pencapaian kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Prof Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) di bidang adat yang terungkap saat acara Pidato Pencapaian Empat Tahun Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali pada, Rabu (Buda Paing, Wayang), 28 September 2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar.
Adapun pencapaian bidang adat, antara lain mengalokasikan dana sebesar Rp 300 juta untuk masing-masing desa adat, total mencapai Rp 447,9 miliar bagi 1.493 desa adat sejak tahun 2020. Membangun tata kelola desa adat dengan aplikasi SIKUAT.
Mengembangkan perekonomian desa adat dengan Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA). Melaksanakan Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat). Selain itu, telah tuntas dibangun Kantor Majelis Desa Adat Provinsi dan 9 Kantor Majelis Desa Adat Kota/Kabupaten se-Bali. Memfasilitasi tenaga administrasi, sarana prasarana, dan kendaraan operasional Kantor Majelis Desa Adat Provinsi/Kota/Kabupaten se-Bali.
Empat tahun kepemimpinan Gubernur Koster dan Wagub Cok Ace juga mencatatkan pencapaian bidang pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata diselenggarakan dengan menetapkan haluan pariwisata Bali berbasis budaya, berkualitas, dan bermartabat, ditandai dengan pencapaian penataan secara fundamental dan komprehensif penyelenggaraan kepariwisataan Bali. Membangun platform kebijakan kepariwisataan Bali yang menjaga adat, tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal Bali.
"Membangun daya tarik pariwisata baru berkelas dunia, membangun kepariwisataan yang berpihak pada sumber daya lokal Bali, mengangkat harkat dan martabat petani, nelayan, dan perajin lokal Bali serta membangun kepariwisataan yang berdampak langsung pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan Krama/warga Bali secara berkelanjutan," beber Gubernur Koster.
Lebih lanjut pihaknya memaparkan pencapaian lainnya adalah dalam menjaga alam Bali bersih pewujudan Bali era baru. Sehingga tercipta kehidupan masyarakat Bali yang sehat dan berkualitas dilaksanakan dengan kebijakan Bali mandiri energi dengan energi bersih. Memantapkan pelaksanaan program pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, memantapkan pelaksanaan program pengelolan sampah berbasis sumber di desa/kelurahan dan desa adat. Membangun 102 Unit TPS-3R di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. Membangun 3 unit Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Denpasar.
"Inisiatif Titiang (Saya) melaksanakan program pengelolaan sampah berbasis sumber, mendapat respons positif, apresiasi, dan dukungan penuh dari Bapak Menko Kemaritiman dan Investasi, Menteri Bappenas dan Menteri PUPR, sehingga berhasil mendapat anggaran dari APBN.
Pengoperasian tiga unit TPST di Denpasar yang mampu mengolah sampah lebih dari 1.000 ton per hari, maka TPA Sarbagita Suwung yang menjadi tempat penumpukan sampah sejak berpuluh-puluh tahun, akan ditutup pada akhir bulan Oktober 2022, sebelum pelaksanaan pertemuan Presidensi G20 bulan November 2022," paparnya.
Kata dia, Bali mandiri energi melalui energi bersih yakni mengganti pembangkit tenaga listrik berbasis bahan bakar batubara dan minyak (fosil) dengan bahan bakar ramah lingkungan berupa gas di Celukan Bawang, Pemaron, Gilimanuk, dan Pesanggaran dengan kapasitas total 595 MW, dan menjadikan pembangkit tenaga listrik dari Paiton, Jawa Timur kapasitas 340 MW sebagai cadangan (reserve sharing).
Memantapkan pelaksanaan program pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, dengan slogan Desaku Lestari Tanpa Sampah Plastik.
Memantapkan pelaksanaan program pengelolan sampah berbasis sumber di desa/kelurahan dan desa adat, dengan slogan Desaku Bersih Tanpa Mengotori Desa Lain. Memfasilitasi Desa/Kelurahan dan Desa Adat se-Bali melaksanakan pengelolaan sampah berbasis sumber dengan membangun TPS-3R. Membangun 102 unit TPS-3R di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan dengan pagu anggaran Rp 100 miliar mulai tahun 2021 selesai tahun ini. Memfasilitasi Kota/Kabupaten se-Bali membangun TPST, ditargetkan tuntas tahun 2023.
Selanjutnya membangun 3 unit TPST di Denpasar dengan pagu anggaran Rp 110 miliar mulai dibangun dan selesai tahun 2022 ini.
Penguatan pembangunan bidang lingkungan hidup juga ditopang program pelindungan danau, mata air, sungai, dan laut, dengan slogan "Airku Bersih Hidupku Sehat". Percepatan pelaksanaan program pertanian organik, dengan slogan "Panganku Organik Hidupku Sehat dan Berkualitas". Pemantapan pelaksanaan program pelindungan tanaman lokal Bali.