Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Fashion Bahan Alami Tidak Hanya Sasar Wisatawan Asing

Cok Abi
Cok Abi

BALI TRIBUNE - Fashion yang terbuat dari bahan-bahan alami kini mulai diperkenalkan kembali untuk pangsa pasar lokal. Awalnya, fashion dengan tema back to nature tersebut cenderung diburu wisatawan mancanegara (wisman). Demikian disampaikan salah satu perancang busana asal Bali, Cok Abi di Denpasar, Minggu (8/7). Pihaknya kembali membangkitkan busana yang terbuat dari bahan alam terutama untuk pewarna. Hasil rancangan tersebut tidak hanya dipasarkan untuk market internasional juga menyasar masyarakat lokal Bali. Meski Cok Abi mengakui bahwa warga Bali cenderung menyukai fashion dengan warna yang lebih berani seperti merah dan warna mencolok lainnya. Dikatakannya, fashion dengan pewarna dari material alam itu memiliki warna yang lebih soft. Jenis warna ini disukai turis mancanegara dan wisatawan dari Jakarta. "Bahan yang saya pakai semua alami warna alam. Makanya warnanya lembut/soft. Biasanya kita kan pakai yang tidak mengandung unsur alam," ucap Cok Abi.  Dia menyatakan penggunaan bahan alami itu juga mendukung program pemerintah menuju go green. "Karena pengen juga memakai bahan-bahan yang alami. Kayak tenun ikat kan dicelup dengan pewarna kimia. Cuma saya ingin go green bahwa kita memanfaatkan kain alam yabg biasanya digemari oleh bule dan orang Jakarta," terangnya. Namun kata dia, orang Bali sendiri kurang menyukai kain dengan pewarna alam karena warnanya kurang menarik. "Kalau orang Bali sukanya warna yang berani yaitu merah, biru," sebut Cok Abi. Lebih lanjut dia mengatakan, fashion bertema kembali ke alam tersebut tidak hanya mengikuti perkembangan kekinian. "Namun dalam artian tidak hanya ikut-ikutan go green. Cuma kita aplikasikan. Sebagai desainer bahan-bahan alam ini digunakan untuk pewarnanya, pencelupannya dan pengintalannya juga melalui proses manual," bebernya. Dia berharap pangsa pasar produk dengan bahan alami ini akan mampu mengambil pasar lokal, nasional dan internasional. Namun saat ini sebagian besar hasil rancangannya digunakan oleh kalangan dewasa. "Saya berharap wanita Indonesia dan pria yang bukan anak Jakarta mau pakai yang alami. Walau warnanya soft. Ingin orang lokal kita menggunakan produk-produk alam," harap Cok Abi.  Tahun ini tren fashion di Tanah Air yaitu penuh warna namun masih ada kaitannya dengan warna-warna alam. Bahkan kecendrungan dengan desain etnik sekarang ini juga kembali menjadi tren dalam industri fashion nasional maupun internasional. Fashion yang mengandung unsur alam diharapkan Cok Abi tidak akan pernah surut karena lebih aman untuk si pemakai. Sehingga bisa digunakan oleh konsumen yang memiliki sensitifitas terhadap bahan-bahan kimia. Meski nilai jualnya lebih mahal karena melalui proses penyelesaian lebih lama namun diakui Cok Abi dari sisi kualitas lebih bagus. "Pembuatan kain alam ini lebih lama kalau yang biasa satu bulan sedangkan yang alami bisa 2 bulan karena proses alamnya dulu baru dibuat tenunnya," imbuhnya. 

wartawan
Ayu Eka Agustini

Lonjakan Wisatawan Nataru, ITDC  Siapkan Manajemen Risiko

balitribune.co.id | Mangupura - Menyambut lonjakan wisatawan pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, InJourney bersama InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) memastikan kesiapan menyeluruh melalui penguatan manajemen risiko dan kesiapan operasional serta pelayanan prima di tiga kawasan pariwisata yang dikelola, yakni The Nusa Dua, The Mandalika, dan The Golo Mori.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kajari Edi Irasan: Kasus Perbekel Sudaji, On Proses

balitribune.co.id | Singaraja - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buleleng Edi Irsan Kurniawan mengatakan kasus dugaan korupsi dana desa dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, dengan terlapor Perbekel I Made Ngurah Fajar Kurniawan, on proses. Kepastian itu ia sampaikan untuk merespon tudingan masyarakat yang menyebut kasus tersebut mandeg.

Baca Selengkapnya icon click

Pariwisata Bali Sedang Hadapi Jeda Alami Tahunan Jelang Libur Nataru

balitribune.co.id | Mangupura - Dewan Pembina Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali, Gede Ricky Sukarta menerangkan gambaran umum okupansi atau tingkat hunian kamar hotel di Bali menjelang libur akhir tahun. "Secara umum memang benar, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini kami melihat daily pick-up (angka pemesanan kamar yang masuk setiap hari) yang relatif lambat dibanding ekspektasi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Mahakarya Bertema Alam Menggunakan Bahan Bekas Dipamerkan di Sudakara ArtSpace

balitribune.co.id | Denpasar - Seniman Bali asal Tejakula Kabupaten Buleleng, Nyoman Handi Yasa menghadirkan mahakarya seni yang unik dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas pakai. Seni lukis yang menggunakan media dari kayu bekas dan ranting bekas salah satu upaya sang seniman menjaga lingkungan alam Bali ini tetap bersih. 

Baca Selengkapnya icon click

Praktisi dan Akademisi Buleleng Bedah KUHAP Baru

balitribune.co.id | Singaraja – Sejumlah praktisi hukum dan akademisi membedah pemberlakuan  Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan KUHAP Nasional yang akan berlaku mulai 2 Januari 2026. Dalam acara yang dikemas diskusi panel bertajuk Menilik KUHP dan KUHAP Baru digelar di Aula Kampus Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja, Jumat (19/12).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.