
balitribune.co.id | Amlapura - Terjangan gelombang pasang dengan ketinggian ombak lebih dari tiga meter, melanda sejumlah wilayah perairan dan pantai Selatan Bali. Di Pantai Pengalon, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem, sejumlah perahu milik nelayan setempat rusak parah dan ringan setelah dihantam gelombang pasang dan ombak setinggi tiga meter yang menyapu perairan dan pantai di wilayah tersebut, pada Rabu (31/8) dinihari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bali Tribune pada Rabu (31/8) pagi, sejumlah nelayan mengakui jika gelombang pasang dan ombak tinggi sudah terjadi sejak Selasa sore hingga petang, namun terjangan ombak tinggi yang mengakibatkan banjir rop hingga ke pesisir pantai tersebut makin meninggi pada Rabu dinihari.
“Selasa sore terjangan ombak tinggi sudah terjadi, tengah malam itu saya diberitahu anak saya kalau dia melihat informasi postingan di media sosial jika terjangan ombak dan gelombang pasang semakin tinggi. Dapat informasi seperti itu saya langsung ke pantai untuk mengecek kondisi perahu saya,” ungkap I Nengah Suwirta (46) salah seorang nelayan setempat.
Dan benar saja, setiba di pinggir pantai, dia melihat terjangan ombak tinggi telah membuat sejumlah perahu milik nelayan rusak parah dan ringan dengan posisi melintang kesana kemari. Dia juga melihat tiga perahu milik adik dan sepupunya sudah tidak ada ditempatnya.
“Tiga perahu milik adik dan sepupu saya hilang, sedangkan perahu saya masih ada namun kondisinya rusak parah. Kejadian itu kemudian saya sampaikan ke adik dan sepupu saya,” ucap Suwirta. Malam itu juga ia bersama adik dan sepupunya serta sejumlah nelayan lainnya berusaha untuk mencari perahu yang hilang tersebut.
Beberapa jam melakukan pencarian, pada Rabu pagi sekitar pukul 04:00 Wita, satu buah perahu dalam kondisi rusak parah berhasil ditemukan di wilayah perairan sekitar Pantai pengalon, setelah di periksa ternyata itu adalah perahu milik adiknya I Ketut Lanus.
Karena kondisi saat itu hujan dan cuaca tidak memungkinkan, pencarian dua perahu yang hilang itupun dilanjutkan setelah cuaca terang. Dan sekitar pukul 08.30 Wita, dirinya mendapatkan informasi jika warga di perairan Padang Bai telah menemukan sebuah perahu yang terombang-ambing. Mendapat informasi itu, Suwirta langsung meluncur ke Padang Bai, dan ternyata benar itu adalah perahu jukung milik adiknya I Nyoman Gabeng.
“Kondisinya juga rusak parah, nah perahu itu langsung kami bawa menuju Pantai Pengalon. Masih satu perahu milik sepupu saya belum ditemukan, semoga segera bisa ditemukan,” jelasnya sembari berharap ada bantuan dari pemerintah untuk biaya perbaikan jukung nelayan di dusunnya yang rusak akibat diterjang gelombang pasang dan ombak tinggi tersebut.
Selain jukung, sejumlah jaring juga rusak dan hilang terseret ombak dan arus. Sementara total kerugian yang diderita nelayan akibat kejadian tersebut berkisar Rp. 50 Juta.