Diposting : 3 September 2018 22:46
Arief Wibisono - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Karang Taruna sesuai dengan tugas pokok dan fungsi mesti bisa menjadi slah satu agen pembangunan dari yang paling bawah hingga ke atas Hal tersebut dimaksudkan agar generasi muda tidak hanya pandai mengkritisi pemerintah namun bagaimana generasi muda mampu melakukan kegiatan nyata yang bermanfaat bagi masyarakat luas. "Persoalan sosial disekitar kita banyak sekali dan ini perlu dicermati serta dicarikan jalan keluarnya," ujar Ketua Karang Taruna Denpasar, I Ketut Ngurah Aryawan yang ditemui usai kegiatan donor darah di RS Kasih Ibu Denpasar, Minggu (2/9).
Saat ini menurut Ngurah begiti kerap dipanggil persoalan yang tengah dihadapi yaitu bagaimana memenuhi kebutuhan pokok masyarakat agar tercukupi utamanya sembako. "Apalagi beberapa waktu lalu kita sempat mengalami hilangnya pasokan elpiji 3kg di Denpasar dan sekitarnya," ucapnya sembari mengatakan ini merupakan preseden buruk, apalagi harganya juga mencuat.
Mengatasi hal itu dikatakan Ngurah pihaknya sebagai generasi muda cukup prihatin. Namun meski demikian ia mengambil inisiatif akan menggelar pasar murah bekerjasama dengan pihak terkait seperti Pertamina dan Bulog menggelar pasar murah dalam waktu dekat ini. "Melalui pasar murah ini kita coba menstabilkan harga sembako di masyarakat," ucapnya.
Disebutkan elpiji 3kg yang akan dijual dalam pasar murah nanti sekitar 560 tabung dengan Harga Eceran Terendah (HET) Rp. 14.500 per tabung. "Kita juga sediakan beras dalam kemasan 5kg dan 25kg serta kebutuhan sembako lainnya seperti bawang, minyak goreng, telor dan sebagainya," jelasnya.
Disamping itu juga persoalan kesehatan mesti menjadi perhatian, pasalnya kesehatan masyarakat menjadi penting dalam partisipasinya bagi pembangunan. Lantas Ngurah juga berpendapat dalam membangun jiwa sportivitas di kalangan generasi muda perlu kiranya dibangun kembali semangat dalam berolah raga. Jika generasi muda suka berolah raga ia meyakini akan lebih sehat dan terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkotika. "Dalam badan yang sehat pasti akan terdapat jiwa dan pikiran yang sehat disamping kita akan angkat kembali seni budaya di kalangan generasi muda agar mereka tidak kehilangan jati dirinya kelak," tandasnya.
Dalam kesempatan ini Ngurah Aryawan kembali mengingatkan kembali tugas pokok Karang Taruna sesua dengan tupoksinya yaitu mencermati dan menangani persoalan sosial dalam masyarakat. Disebutkan setiap persoalan yang muncul tidak hanya bisa dipikirkan, tapi bagaimana mencari jalan keluarnya. "Ini kita buktikan dengan membangun jejaring denga mitra kerja Karang Taruna yang ada di Kota Denpasar. Semua kita ajak bersinergi dalam membangun Kota Denpasar," katanya lagi.
Menurutnya selama ini pihaknya juga membangun ekonomi kreatif di Kota Denpasar. "Para UKM ini kerap kita ajak bersama dalam berbagai kegiatan," sebut Ngurah sembari berharap agar generasi muda jangan terhenti dalam melakukan hal-hal positif. Apalagi dalam waktu dekat di bulan September ini Karang Taruna Denpasar akan memasuki usia ke 58 tentu banyak hal yang mesti dikerjakan. "Dalam HUT ke 58 Karang Taruna Denpasar kita mengusung tema "Aksi Nyata Generasi Muda" yang artinya generasi muda tidak lagi berpangku tangan, tapi perlu langkah nyata," tutupnya.