BALI TRIBUNE - Serbuan sampah kiriman belum berhenti menerjang pesisir Badung. Kali ini Pantai Petitenget di Kecamatan Kuta Utara yang dibuat kumuh oleh kiriman sampah dari laut ini. Kotornya sampah ini sontak saja dikeluhkan oleh para wisatawan yang berlibur di pantai tersebut. Tokoh masyarakat setempat yang juga Ketua Komisi IV DPRD Badung AAN Ketut Agus Nadi Putra juga gerah dengan menumpuknya sampah di pantai tersebut.
Ia pun mendesak instansi terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung segera melakukan penanganan sehingga sampah-sampah ini tidak sampai menumpuk.
Adapun sampah yang mendominisasi di pantai ini meliputi sampah kayu, bambu, plastik dan berbagai jenis dedaunan. “Soal sampah ini adalah tanggungjawab DLHK. Jadin minta segera ditangani,” pinta Nadi Putra.
Politisi Partai Golkar ini juga mendesak agar sampah yang menumpuk ini segera disingkirkan sehingga tidak membuat kumuh pantai. “Mestinya tidak boleh ada lagi sampah yang menumpuk. Sampah-sampah yang sudah terkumpul harus segera diangkut, jangan dibiarkan begitu saja,” katanya.
Ia juga menyebut ada beberapa titik tumpukan sampah yang perlu dapat penanganan. Salah satunya adalah disamping pintu gerbang menuju Pantai Petitenget.
“DLHK harapan kami sigap. Sampah jangan ditumpuk biar tidak terkesan kumuh. Kalau kumuh kan sama saja mencoreng citra pariwisata Bali,” terang Nadi Putra sembari meminta sampah yang terkumpul hendaknya sesegera mungkin diangkut dan dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA).