BALI TRIBUNE - Gunung Agung kembali meletus pada Kamis (11/1) sekitar pukul 18.15 Wita. Letusan dengan embusan asap dan kolom abu vulkanik bertekanan sedang dengan ketinggian mencapai 2.500 meter dari atas permukaan kawah tersebut cukup mengejutkan masyarakat utamanya warga yang tinggal di dekat zona merah radius 6 kilometer dari kawah Gunung Agung.
Terlebih warga yang berasal dari luar zona merah itu baru saja pulang dari posko pengungsian pasca dipersempitnya zona bahaya erupsi Gunung Agung dari 8-10 kilometer menjadi 6 kilometer.
Berdasarkan pantauan koran ini dari Bukit Cinta, Lingkungan Gelumpang, Karangasem, dan dari Desa Bugbug, Karangasem, asap dan kolom abu vulkanik berembus sangat tebal dengan warna abu pekat. Dimana embusan abu itu mengarah ke timur laut. Letusan cukup besar kemarin juga mengakibatkan sejumlah wilayah di Karanagsem seperti Desa Tulamben dan Desa Dukuh Kecamatan Kubu dilanda hujan abu cukup lebat.
Dari data yang terekam oleh Seismograf di Pos Pantau Gunung Api Agung, Kecamatan Rendang, letusan kemarin memiliki amplitudo 27 milimeter dengan durasi 130 detik. Sementara gempa embusan juga terjadi sebanyak 4 kali dengan amplitudo 7-20 milimeter berdurasi 20-45 detik. Tremor menerus juga terus terekam dengan amplitudo 1-13 milimeter.
Kasubid Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, PVMBG, Devy Kamil Syahbana, kepada koran ini via telepon membenarkan terkait letusan yang terjadi kemarin. Saat ini Gunung Agung masih dalam fase kritis, dan letusan yang terjadi kemarin merupakan hal yang biasa terjadi pada gunung api yang berstatus awas atau berada pada level IV. “Itu biasa dan wajar terjadi, apalagi Gunung Agung masih berada pada level IV atau berstatus awas,” tegasnya.
Dari pantauan yang dilakukan pihaknya, memang terjadi hujan abu di beberapa wilayah di Kecamatan Kubu seperti di Desa Tulamben dan Desa Dukuh, namun menurutnya hanya hujan abu ringan. Terkait dengan terjadinya letusan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang berada di luar zona merah radius 6 kilometer, untuk tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan.
Terkait dengan tingginya aktivitas vulkanik Gunung Agung, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki apalagi melakukan aktivitas dan tinggal di areal zona merah radius 6 kilometer. “Beberapa waktu lalu ada enam orang yang melakukan pendakian, kami imbau siapapun dan untuk kepentingan apapun, jangan sekali-sekali melakukan pendakian ke puncak Gunung Agung, karena itu sangat menbahayakan di tengah kondisi Gunung Agung seperti sekarang ini,” tandasnya.
Sementara itu dari pantauan koran ini, embusan asap dan kolom abu vulkanik dari letusan Gunung Agung mulai menipis sekitar pukul 19.30 Wita, kendati masih ada embusan susulan namun tekanannya lemah.