Hari Buruh, Karyawan Garmen di Ubud Kejar Target | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 01 Desember 2024
Diposting : 2 May 2024 06:36
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune/ SAMBANG - Babinkamtibmas Desa Singakerta menyambangi karyawan garmen.

balitribune.co.id | Gianyar - Meski ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional, sejumlah karyawan di Bali tetap bekerja pada perayaan Hari Buruh, Rabu (1/5/2024). Seperti halnya karyawan di sebuah garmen di Desa Singakerta, Ubud, memilih kejar terget lantaran banyaknya pesanan di perusahaan setempat.

Dari pada libur terlebih ikutan aksi yang tak dipahami, mereka memilih untuk merauh pundi-pundi rupiah. Ni Nyoman Sukani (45) salah seorang karyawan asal Karangasem mengaku sangat bersyukur ada Hari Buruh. Meski perusahaannya tempat bekerja tidak melarang untuk libur, namun dirinya dan hampir semua keryawan setempat memilih bekerja. "Kita bersyukur ada pesanan, sehingga ada barang yang kita garap. Ini malah kita kejar target untuk mandapat bonus," ungkapnya.

Sementara itu, untuk memastikan rasa aman dan nyaman bagi Masyarakat Babinkamtibmas Desa Singakerta, Ubud Aiptu I Made Widastra melaksanakan kegiatan Sambang dialogis menyambangi Karyawan GOG Tailor yang beralamat di Jalan Raya Tebongkang Singakerta, Ubud. Dalam kegiatan Sambang dialogis tersebut diatas, Bhabinkamtibmas Desa Singakerta Aiptu I Made Widastra bertemu dengan Karyawan Garmen yang sedang istirahat. Bhabin selalu berpesan dan menghimbau agar selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja. "Karyawan disini yang tetap bekerja saat May Day. Karena jika mereka tidak bekerja bisa memberikan dampak signifikan bagi karyawan dan perusahaaan. Intinya mereka menjaga keharmonisan," banggganya.

Pada kesempatan itu, pihaknya juga mengingatkan para karyawan perusahaan turut menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Selain itu, Aiptu I Made Widastra juga berharap kepada para karyawan perusahaan untuk waspadai bahaya narkoba jangan pernah mencoba karena selain merusak tubuh dan jiwa juga ada ancaman hukuman yang berat bagi pemakai maupun penjual. "Kami tekankan agar karyawan tidak mudah terprovokasi oleh berita yang belum jelas kebenarannya karena maraknya hoax di media sosial," sebutnya.

Kegiatan sambang ini diharapkan sambil menyerap setiap informasi yang ada guna antisipasi terjadinya gangguan kamtibmas. ata