Denpasar, Bali Tribune
Tinju merupakan cabang olahraga yang kerap kali diwarnai faktor non-teknis. Untuk menghindari terulangnya kembali “kasus” Julio Bria saat berlaga di PON Riau 2012 silam, pelatih tim tinju PON Bali menginstruksikan agar petinjunya menghindari faktor non teknis.
“Tentu kita masih ingat bagaimana Julio didiskualifikasi saat melawan petinju tuan rumah Riau. Alasannya memukul daerah terlarang, padahal hasil rekamannya tidak begitu. Ini kan jelas sarat faktor non teknis, jangan sampai terulang saat PON XIX/2016 Jawa Barat,” ujar pelatih tim tinju PON Bali, I Gusti Made Adi Swandana, Selasa (23/8).
Ditemui seusai pelaksanaan tes fisik terhadap petinjunya, di GOR Lila Bhuana, Adi Swandana yang juga Komisi Teknik Pengprov Pertina Bali, mengatakan, menghindari faktor non teknis diperlukan kecermatan tersendiri dengan menahan emosional, dan harus cerdik mana saatnya menggempur lawan dan mana saatnya melakukan double cover.
Selain mewaspadai faktor non teknis, menurut Adi Swandana, para petinju PON Bali hendaknya tidak mengabaikan peluang. Artinya, daratkan pukulan ke lawan dengan telak, kalau perlu raih dengan kemenangan KO. "Kami mengarahkan untuk merobohkan lawan, menghindari faktor non teknis," sambungnya.
Dia mengatakan, cabor tinju PON Bali ditargetkan meraih tiga medali emas dari ajang PON Jabar, September nanti. Dua di antaranya diharapkan dari Julio Bria dan Cornelis Kwangu Langu. Jika faktor non teknis mampu dihindarkan oleh petinjunya, Adi Swandana optimistis target itu mampu dipenuhi.
Terkait hasil tes fisik terakhir yang digelar KONI Bali, kemarin, Adi Swandana mengatakan rata-rata kondisi kebugaran fisik petinjunya di atas standar yang dibutuhkan untuk laga level nasional seperti PON.
Bali meloloskan enam petinju ke PON, dan seorang petinju yakni Tio Pilo Bahari dicoret karena dinilai tidak disiplin. Lima petinju yang kemarin menjalani tes fisik, yakni Julio Bria, Cornelis, Valentino Nahak, Jacky Riwu, dan Gories.
Adi Swandana mengatakan, selain tes yang dilakukan KONI Bali, pihaknya akan melakukan tes kepada mereka, dua minggu jelang keberangkatan ke PON Jabar agar kondisi fisik mereka tetap prima.
“Tanggal 3 September nanti saya lakukan tes fisik kepada petinju di Stadion Ngurah Rai. Saya tidak ingin mereka berangkat ke PON Jabar dengan fisik pas-pasan, semuanya harus prima demi prestasi Bali di kancah nasional,” pungkas IGM Adi Swandana.