Hujan Dua Jam, Banjir “Kepung” Pemogan | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 23 Desember 2024
Diposting : 20 June 2017 21:10
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
banjir
Hanya diguyur hujan selama dua jam saja, sebagian Denpasar Selatan tepatnya di Pemogan direndam banjir setinggi lutut orang dewasa.

BALI TRIBUNE - Hujan yang mengguyur Denpasar Selatan selama dua jam dari pukul 09.00 Wita hingga 11.00 Wita ternyata mengakibatkan banjir merendam puluhan rumah warga dari lima banjar di Desa Pemogan, Senin (19/6). Tak tanggung-tanggung, ketinggian air mencapai paha orang dewasa.

Menurut informasi yang dihimpun, banjir disebabkan oleh luapan air parit yang berada di Banjar Mekar Jaya karena mengalami penyempitan drainase sehingga saat hujan air meluap ke jalan hingga merendam empat banjar lainnya, yakni Banjar Taruna Bineka, Banjar Rangkan Sari, Banjar Sakah, dan Banjar Kajeng. Akibatnya puluhan rumah dan warung terendam air, yang hingga sore kemarin belum surut kendati sudah dilakukan upaya penyedotan oleh warga.

Menurut keterangan salah seorang warga, banjir terjadi selain karena penyempitan drainase juga karena serapan air tidak berfungsi dengan baik. Pasalnya, got yang dibuat oleh pemerintah tidak bisa menyerap air secara maksimal seperti yang diharapkan masyarakat di tempat tersebut.

“Bagaimana tidak banjir, parit yang dulunya lebar sekarang sudah menyempit, di saat hujan air membesar pasti kita dikepung banjir. Selain itu got penyerapan air yang dibuat pada sisi kiri jalan tidak berfungsi dengan baik. Kami ya seperti ini setiap hujan pasti langganan banjir,” ujar Eko Saputra, warga yang berjualan di Jalan Mekar II.

Menurutnya, banjir ini merupakan banjir paling besar kendati hujan mengguyur hanya dua jam tetapi efeknya besar merendam puluhan rumah warga dari pagi hingga sore hari. “Kemungkinan juga besok belum bakal surut dengan keadaan air besar seperti ini, kami hanya bisa menunggu surut saja bagaimanapun ini merupakan kekurangannya penyerapan yang ada di Jalan ini. Bahkan hampir bisa dibilang langganan banjir,” tambahnya.

Sementara Fitria Tri Natasari Anindia, yang juga mengalami dampak banjir tersebut mengatakan awalnya air dari subuh sekitar pukul 06.00 Wita hanya satu centimeter karena hujan masih gerimis, hingga pukul 07.00 Wita air semakin besar dan akhirnya hujan deras mengguyur Desa Pemogan.

Tidak berselang lama air yang datang semakin besar, warga pun sempat panik karena harus mengungsikan barangnya. Namun karena air cepat membesar akhirnya semua barang-barang milik warga dan miliknya harus direlakan terendam karena tidak sempat terselamatkan.

“Ya kami biarkan saja mau bagaimana lagi sudah terendam. Paling hanya bisa diselamatkan beberapa saja, kasur juga basah bagaimana kami bisa tidur. Warga juga sudah mengupayakan penyedotan air tapi masih tetap saja tidak bisa disedot secara cepat,” ujarnya.