balitribune.co.id | Badung - Pemerintah Indonesia secara resmi memberlakukan kebijakan Visa on Arrival (VoA) Khusus Wisata untuk 60 negara bisa masuk ke Indonesia. Hal ini direspon cepat oleh Indonesia Inbound Tour Operator Association (INTOA) dengan menggelar Table Top Saatnya ke Bali di Kuta, Badung beberapa waktu lalu guna mendatangkan turis asing ke pulau ini.
Ketua Umum INTOA, Paul Edmundus Talo mengatakan INTOA merupakan operator tur yang mendatangakan wisatawan mancanegara ke Bali baik sebelum maupun pasca-pandemi Covid-19. Keberadaan INTOA yang menjual paket wisata dalam negeri termasuk Bali ini mengaku optimis pariwisata akan bangkit, mengingat pemerintah telah memudahkan turis asing melakukan perjalanan ke Indonesia. "Peran INTOA yang mendatangkan wisatawan mancanegara ke Bali dan seluruh destinasi di Indonesia, katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan, jumlah kunjungan turis mancanegara ke Bali di tahun 2019 per harinya rata-rata mencapai 15 ribuan orang. Sejak pariwisata Bali dibuka untuk menerima kunjungan turis asing pasca-pandemi Covid-19 pada awal Februari 2022 lalu yang mencapai 200-300 orang per hari, saat ini sudah naik hampir 200%.
"Kami ingin berkomunikasi dengan pihak maskapai untuk lebih banyak datang ke Bali melalui penerbangan langsung maupun tidak langusng, karena memang salah satu kunci dari destinasi yang dijual adalah aksesibilitas. Bagaimana pun bagusnya destinasi kalau tidak ada penerbangan langsung, kedatangan wisatawan tidak akan maksimal," katanya usai membuka INTOA Table Top.
Berdasarkan informasi yang diterima, akan ada tambahan maskapai asing terbang langsung ke Bali yang berpotensi mengangkut wisatawan dari Eropa. Ia mengajak masyarakat jangan terlalu euforia dan tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan di wilayahnya dan destinasi wisata karena pandemi belum berakhir. "Karena kedepan wisatawan menginginkan datang ke destinasi yang aman dan sehat," ucapnya.
Managing Director Triauma Tour and Travel, Niluh Werdiani mengatakan, INTOA mengenalkan produk wisata dalam negeri. "INTOA adalah pemain inbound yang sebenarnya menyumbangkam devisa untuk negara. Kami yang mendatangkan wisatawan dan membuat paket-paket wisata, bukan hanya hotel saja tapi semua atraksi wisata yang ada di Bali dan Indonesia," katanya.
Kata dia, kebijakan yang memudahkan kedatangan turis asing ke Bali dengan berlakunya VoA bagi 60 negara dan tanpa karantina memicu INTOA semakin optimis mendatangkan wisatawan. "Sekarang Australia mendominasi (di Bali) karena sudah VoA. It's Time to Bali," sebutnya.
Ia mengatakan, upaya mendatangkan wisatawan ke Bali dilakukan dengan mengadakan pertemuan bisnis (Table Top) antara penjual dan pembeli dari pelaku usaha perjalanan wisata di Indonesia maupun luar negeri. Pertemuan bisnis untuk menjaring kunjungan wisatawan ke Bali diikuti 39 penjual dan 45 pembeli (operator tur) secara luring serta 85 pembeli secara daring baik dalam maupun luar negeri.