BALI TRIBUNE - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bangli belakangan ini, mengakibatkan tebing setinggi hampir 20 meter di Desa Demulih, Susut longsor. Longsornya tebing tersebut ikut pula menggerus tembok rumah milik I Nyoman Suryawan. Ambrolnya tembok juga mengakibatkan jalan setapak yang selama ini dimanfaatkan sekitar 96 jiwa penduduk setempat, ikut jebol. Akibatnya, akses jalan tertutup dan warga terisolasi.
Pantauan di lokasi, Senin (1/1), ambrolnya tebing dan tembok rumah ini mengakibatkan garase mobil milik I Wayan Widiana hancur. Tidak hanya itu, material tembok juga menimpa mobil milik korban sehingga mengalami kerusakan cukup parah. Untungnya dalam musibah itu tidak sampai jatuh korban jiwa.
Menurut Nyoman Suryawan, musibah terjadi sekitar pukul 11.00 Wita, dimana saat kejadian terdengar suara gemuruh.Karena penasaran, Suryawan langsung keluar rumah dan setelah dicek ternyata suara bergemuruh itu berasal dari bangunannya yang terseret longsor kemudian menimpa garase beratap seng di bawahnya. “Saat kejadian memang tidak turun hujan, namun tanah menjadi labil karena sebelumnya hujan turun sangat deras,” ujarnya.
Dia menambahkan, tebing di sekitar lokasi rumahnya memang sangat labil. Bahkan sempat beberapa kali terjadi longsor kecil. Suryawan menambahkan, karena kondisi tanah labil, beberapa tahun lalu sempat dilakukan pembetonan dan membuat anak tangga dari anggaran reses mantan anggota DPRD Bangli,IB Santosa.
“Jalan dari dana reses itu yang kini jebo, kami berharap pemerintah segera melakukan perbaikan karena jebolnya jalan ini membuat 12 KK menjadi terisolasi. Tidak ada jalan alternatif menuju rumah masing-masing. Kalau pun ada di sebelah utara, lokasi permukinan itu adalah tanah milik orang lain sehingga masih memerlukan proses panjang,” pungkasnya.