Jatah Hanya 8 Ton, Ratusan Nelayan Antre Dapatkan BBM | Bali Tribune
Bali Tribune, Rabu 25 Desember 2024
Diposting : 11 April 2018 15:27
Redaksi - Bali Tribune
Selat
ANTRE – Ratusan nelayan tampak dengan membawa jerigen mengantre premium khusus nelayan di SPBU.
BALI TRIBUNE - Ratusan nelayan dari tiga desa yakni Desa Seraya Barat, Seraya Tengah dan Seraya Timur harus antre berjam-jam mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di Stasiun Premium Dealer Nelayan (SPDN) Desa Seraya Timur, Karangasem, Selasa (10/4).
 
Tidak sedikit nelayan kecewa lantaran tidak kebagian BBM karena stok BBM di SPDN tersebut habis sebelum antrean pencari BBM semua kebagian.
 
Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini di SPDN Seraya Timur, Selasa (10/4) siang, ratusan nelayan harus rela berpanasan untuk mendapatkan BBM premium sesuai dengan jumlah yang mereka butuhkan, lantaran antrean meluber sampai keluar SPDN.
 
Memang di SPDN ini tidak dibatasi jumlah pembelian, artinya para nelayan bisa membeli BBM sesuai dengan yang mereka butuhkan untuk keperluan melaut.  
 
 Begitu pasokan jatah BBM dari Pertamina tiba di SPDN ini, para nelayan yang sudah antre sejak pagi langsung menyerbu untuk mengisi BBM jerigen mereka. Bahkan saking penuhnya antrean, jatah BBM sebanyak 8 ton yang diterima SPDN tersebut langsung habis dalam hitungan kurang dari empat jam.
 
“Begitu datang dari melaut saya langsung bergegas ke SPDN untuk antre BBM. Tapi saya telat dan hanya dapat lima jerigen saja,” ungkap I Made Mardika, salah satu nelayan dari kelompok nelayan Giri Mandara Sari, Desa Seraya Timur, kemarin.
 
 BBM yang diperolehnya itu hanya cukup untuk dua hingga tiga hari ke depan, dan itu pun untuk dipakai bersama tiga saudaranya yang juga sebagai nelayan. “Saya melautnya sampai Selat Lombok, makanya butuh banyak stok BBM,” ucapnya dan berharap jatah BBM untuk SPDN Seraya ditambah agar tidak terjadi antrean.
 
Sementara itu, Penggelola SPDN Seraya Timur, I Nyoman Merta, kepada koran ini mengatakan jika antrean seperti ini sudah menjadi pemandangan biasa. “Di sini dua hari sebelum jatah BBM datang dari Pertamina, nelayan sudah antre. Yang antre jerigennya,” ujarnya.
 
Sebetulnya pihaknya sudah pernah mengajukan penambahan jatah pasokan BBM, dan saat itu Pertamina Bali sudah mengiyakan dan menjanjikan penambahan tersebut. Namun sampai saat ini penambahan pasokan jatah BBM itu tidak juga terealisasi.
 
Pihaknya hanya bisa berharap agar penambahan jatah BBM dari Pertamina itu bisa segera terealisasi agar kebutuhan BBM nelayan bisa segera terpenuhi. Diakuinya pula yang dijual di SPBN ini hanya BBM jenis premium saja dengan harga sama dengan SPBU lainnya.