BALI TRIBUNE - Sebagi duta Provinsi Bali dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Nasional, SMPN I Bangli melakukan persiapan jelang penilaian yang akan dilakukan bulan Juli nanti. Sejumlah fasilitas pendukung dibangun, seperti enam unit toilet. Untuk melihat persiapan menyongsong LSS, Ketua DPRD Bangli, Kuta Parwata turun ke SMPN 1 Bangli yang ada di wilah Banjar Pande, Kelurahan Cempaga itu, Kamis (24/5).
Kepala SMPN 1 Bangli I Wayan Widiana Sandhi mengatakan berbagai persipan dilakukan pihak sekolah menjelang penilain LSS tingkat nasional. Untuk sarana fisik penunjang yang dibangun yakni enam unit toilet dan pondok literasi. Sesuai standar nasional 1 toilet untuk 40 siswa putra dan 1 toilet untuk 25 siwa putri. Sementara untuk jumlah siswa sebanyak 953 siswa dan baru tersedia 25 unit toilet. ”Untuk mencapai standarisasi, maka kami membangun enam toilet baru,” ungkapnya. Selain itu juga membangun pondok literasi atau pondok baca.
Kata Widiana Sandi, sekolah-sekolah yang mengikuti lomba tentu kalau dilihat sarana fisiknya sangat wah, walaupun demikian kami memilki terobosan yakni program UKS berbasis budaya. UKS berbudaya berorientasi pada Budaya Bali, untuk pengebotan dilakukan secara tradisional. “Sudah ada tanaman obat yang bisa dimanfaatkan. Kalau luka lecet bisa memanfaatkan daun piduh. Kalau sakit kepala juga ada obatnya, tidak serta merta memanfaatkan obat kimia. Bila mana ada kondisi darurat bisa langsung di rujuk ke rumah sakit untuk penangan medis,” terangnya.
Disinggung lahan di sebelah timur sekolah, Widiana Sandi mengatakan lahan tersebut merupakan tanah Negara karena tidak ada yang memiliki atau belum bersertifikat. “Kami berharap lahan tersebut bisa segera diserahkan pada sekolah sehingga bisa dilakukan pengembangan atau penambahan fasilitas sekolah, dan rencana untuk mendukung kegiatan olah raga,” ujarnya seraya mengatakan Bupati Bangli I Made Gianyar sudah mendukung rencan tersebut.
Usai pemantauan, Ketua DPRD Bangli Ngakan Made Kutha Parwata menyampaikan pihaknya akan mengawal persiapan SMPN 1 Bangli dalam LSS tingkat Nasional. ”Harapan kami hasilnya lebih baik dari tahun sebelumya, untuk itu kami akan ikut mengawal,” jelasnya.
Disinggung keinginan pihak sekolah bisa memanfatkan lahan kosong di sebelah timur? Kata Ngkan Kuta Parwata, pihaknya mendukung rencana sekolah untuk memanfaatkan lahan tersebut. Bisa saja lahan tersebut dimanfaatkan untuk lahan parkir guru dan pegawai. “Kami dengar rencana dimanfaatkan untuk fasilitas olahraga,” ujarnya.
Dari keterangan Kasek SMPN I Bangli, bahwasannya usulan untuk memanfaatkan lahan kosong tersebut sudah disampikan delapan tahun lalu, namun hingga kini belum jelas kelanjutannya. ”Kalau tanah tersebut adalah tanah negara, kami setuju dimanfaatkan untuk pengembangan sekolah, agar tidak berlarut-larut kami minta pihak sekolah bersurat ke dewan terkait pemanfaatan lahan tersebut,” ujar Kuta Parwata.