Semarapura, Bali Tribune
Sebuah jembatan yang menghubungkan Nusa Lembongan dengan Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung, Minggu malam ambruk. Belum diketahui pasti penyebab ambruknya jembatan yang oleh warga dinamai Jembatan Kuning itu. Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung merilis sebanyak sembilan orang tewas, dan beberapa lainnya dalam pencarian. Dari sembilan tewas, seorang belum teridentifikasi.
Kedelapan korban tewas yang teridentifikasi, yakni I Wayan Sutamat (49) asal Jungut Batu, Putu Ardiana (45) warga Lembongan, Ni Wayan Merni (55) dari Jungut Batu, I Putu Surya (3) asal Jungut Batu, I Gede Senan (40) warga Kutampi Nusa Penida, Ni Wayan Sumarti (56) warga Dusun Klatak, Ni Putu Krisna Dewi (9), dan Ni Kadek Mustika (6).
Upaya pencarian korban naas oleh ambruknya jembatan bertepatan dengan Nyepi Segara di Nusa Penida itu terpaksa dihentikan lantaran cuaca kurang mendukung, dan lokasi sekitar dalam kondisi gelap.
Dugaan sementara terputusnya akses utama ke Pulau Nusa Ceningan tersebut akibat tidak kuat menahan beban warga yang melintas secara bersamaan pada saat Piodalan di Pura Bakung dekat jembatan tersebut.
Perbekel Desa Jungut Batu, Made Gede Suryawan saat dikonfirmasi Minggu (16/10) malam mengaku saat ini kondisi Desa Jungut Batu sedang panik. Pasalnya, jembatan putus sekitar pukul 18.00 Wita itu membuat puluhan warga yang saat itu berada di atas jembatan, terjun ke laut.
Sejumlah warga ditemukan di laut di bawah jembatan dengan kondisi luka-luka. Pihaknya pun mengakui ada sejumlah warga yang ditemukan meninggal dunia. “Banyak ini ada yang meninggal, sekarang masih melakukan pencarian, saya saat ini sedang di Puskesmas,” ujarnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat dikonfirmasi, mengakui telah mendengar informasi tersebut. Pihaknya pun sebelumnya sudah melakukan pengecekan terkait kondisi jembatan itu, karena pihaknya mendapatkan informasi bahwa sejumlah tali sling jembatan telah putus.
Suwirta sebelumnya juga sudah mewanti-wanti kepada warganya agar tidak melewati jembatan tersebut. “Kemarin saya telah melihat tali sling putus, maka kita turun. Kekhawatiran perbekel dan saya pun terbukti. Sebelum kejadian, warga naik jembatan secara bersamaan saat odalan di Pura Bakung. Itu semua krama turun, karena ramai langsung masuk,” bebernya.
Terkait dengan tragedi jembatan putus ini, Suwirta akan mempercepat perbaikan jembatan yang masih menjadi aset provinsi tersebut.
Pihaknya juga sudah membuat perencanaan untuk jembatan baru yang menghubungkan Nusa Ceningan-Nusa Lembongan. Begitu juga untuk Jembatan Kuning, pihaknya juga telah merencanakan untuk perbaikan di tahun 2017 dengan anggaran Rp200 juta. “Kondisinya sekarang putus total tidak ada kendaraan yang bisa menyeberang ke Nusa Ceningan,” pungkas Suwirta.
Sementara salah seorang warga bernama Adi, mengatakan saat kejadian terdapat beberapa warga dan pemotor tercebur ke laut. Hingga kemarin malam kemarin pihak BPBD Klungkung bersama warga dan kepolisian setempat masih melakukan upaya pencarian korban yang diperkirakan masih tertimpa reruntuhan.
Menurut dia, sebelumnya Jembatan Kuning memang beberapa kali mengalami kerusakan dan sudah mendapat perbaikan. Usia dan pondasi jembatan yang sudah tua diduga pula menjadi penyebab ambruknya penghubung akses Lembongan-Ceningan itu.