Jumlah Pasien Covid-19 Turun Signifikan, Ruang Isolasi Dikurangi dan Lab PCR Dioperasikan | Bali Tribune
Diposting : 9 April 2021 14:45
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ LAB PCR - Dengan dioperasikannya Lab PCR RSU Negara kini sampel tidak lagi harus dikirim ke Denpasar.
balitribune.co.id | Negara - Kini jumlah pasien Covid-19 mengalami penurunan. Bahkan ruang isolasi di RSU Negara yang terisi tidak lebih dari 10 orang, kini sudah secara bertahap dikurangi. Begitupula dioperasikannya laboratorium polymerase chain reaction (PCR) di Jembrana akan mempercepat pemilahan pasien.
 
Sejak masifnya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 mulai akhir Januari lalu, kini angka kasus covid-19 di Jembrana  terus berkurang. Terbukti sejak Maret lalu, ruang isolasi RSU Negara semakin lengang. Kini jumlah pasien yang dirawat di ruang isolasi seharinya tidak sampai lebih dari 10 orang. Bahkan RSU Negara telah menghentikan pengoperasian ruang isolasi di Lantai III. Direktur RSU Negara, dr. Ni Putu Eka Indrawati mengakui jumlah pasien covid-19 sejak beberapa bulan terakhir mengalami penurunan yang signifikan.
 
Teranyar, Kamis (8/4), menurutnya hanya tujuh orang pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi. “Pasien Covid-19 dari Maret terus menurun, semoga terus turun,” ujarnya. Dengan melihat angka penurunan kasus kedepannya, pihaknya mengaku akan kembali menutup ruang isolasi lainnya. “Per 1 April kita sudah tutup satu ruang isolasi di Lantai III, Sekarang masih dua ruang isolasi, Lantai I dan II. Kalau misalanya pasien Covid-19 cenderung penurunan, bulan depan kami akan tutup ruang isolasi di Lantai I,” jelasnya.
 
Dari total 60 bed untuk isolasi, kini masih digunakan hanya 40 bed. Sekarang di Lantai I kapsitasnya 18 dan Lantai II 22. Terlebih kini di Jembrana sudah dioperasikan Laboratorium PCR sehingga sampel tidak perlu lagi di kirim ke Denpasar. Kini menurutnya pemilahan pasien menjadi lebih cepat. “Pasien susfect dengan hasil test yang sudah keluar tiga sampai enam jam, kalau negatif bisa langsung ke ruang perawatan biasa, tidak perlu menunggu sampai dua hari. Sehingga kapasitas ruang isolasi bisa kita kurangi,” ungkapnya.
 
Untuk pengoperasian laboratorium PCR ini pihanya melakukan persiapan hanya 1,5 bulan saja. Kita simultan, uji coba kita cross check ke Sanglah akurasi hasilnya juga sama. Laboratorium PCR yang dikepalai dr Ketut Merta Indrawati ini dikatakannya mampu menguji 93 sampel sehari. “Tenaga kompeten sudah dilatih di RS Bali Mandara. Ada lima tenaga analis dan dua administrasi dibawah pengawasan satu orang dokter spesialis Patologi Klinik satu orang,” jelasnya. 
 
Namun kini pihaknya mengakui masih menunggu izin alat. “Mulai Rabu (7/4) kita sudah full periksa di Jembrana. Tapi karena proses ijin alatnya ke Kemenkes, untuk mengeluarkan hasil kita bekerjasama dengan Lab RS Bali Mandara. Ini tidak hanya untuk pasien di RSU Negara, tapi juga untuk pemeriksaan hasil treking kontak,” paparnya. Pihaknya juga kini  juga telah menyiapkan penambahan bed di ruang ICU sehingga bisa menampung lebih banyak pasien, “sekarang di ICU cuma ada satu bed, kita akan tambah lagi empat bed, sehingga bisa menampung pasien Covid-19 maupun non Covid-19,” tandasnya.
 
Sementara itu terkait penanganan Covid-19 di Jembrana, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menyatakan terus melakukan upaya percepatan, diantaranya mempercepat vaksinasi dengan strategi jemput bola ke wilayah-wilayah yang rentan. “Sudah dua hari ini Jembrana nihil kasus positif baru (di RSU Negara). Upaya-upaya percepatan penanganan Covid-19 terus dilakukan. Melalui percepatan vaksinasi  di wilayah rentan. Seperti yang telah kita lakukan percepatan vaksinasi di Kelurahan Gilimanuk yang jadi pintu masuk Bali," paparnya.