
balitribune.co.id | Singaraja - Sebuah kapal layar motor (KLM) bernama lambung Lintas Samudra II nyaris karam di perairan Bali utara akibat kerusakan mesin. Kapal bermuatan jagung mentah itu berlayar menuju Surabaya dari Pelabuhan Bima pada Minggu (20/7). Saat berada perairan Bali Utara tepatnya di koordinat 07°53'20"S - 115°16'60"E, sekitar 34 Nautical Mile dari Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, mesin kapal dalam keadaan mati total. Kapal dengan muatan jagung seberat 665.100 kilogram itu kemudian terombang ambing sebelum ditemukan KM Meratus yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Celukan Bawang, Taufikur Rahman membenarkan peristiwa itu. Menurutnya, KLM Lintas Samudra II ditemukan dalam kondisi berhenti total akibat kerusakan mesin.
"Kapten KM Meratus kemudian menginformasikan kepada agen kapal, yang langsung melakukan koordinasi untuk penanganan lebih lanjut," ujar Taufikur Rahman didampingi Petugas Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Celukan Bawang I Nyoman Pantiasa, Jumat (25/7).
Setelah menerima informasi, agen kapal kemudian mengerahkan KLM Mitra Nusantara untuk melakukan pencarian. KLM Lintas Samudra II dengan Nakhoda Arsyad bersama 7 ABK ditemukan pada Kamis (24/7/2025) dan langsung dievakuasi serta ditarik menuju Pelabuhan Celukan Bawang.
"Kapal tiba dengan selamat di Pelabuhan Celukan Bawang pada Jumat pagi (25/7/2025) pukul 07.00 wita," imbuhnya.
Kondisi kapal serta seluruh awak kapal dinyatakan selamat dan dalam pengawasan pihak berwenang.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, dan seluruh proses evakuasi berjalan lancar berkat koordinasi lintas instansi yang sigap dan terkoordinasi," kata Taufikur Rahman.
Menurut Taufikur Rahman, selama berada di Pelabuhan Celukan Bawang, KLM Samudra Samudra II akan diawasi dengan ketat selama dilakukan perbaikan. Setelah dianggap layak baru akan di izinkan melakuan pelayaran kembali.
"Pemilik kapal lebih lanjut akan melakukan perbaikan dan akan kami awasi, setelah itu izin berlayar akan dikeluarkan jika kondisi kapal benar-benar dinyatakan layak berlayar," tandasnya.