
balitribune.co.id | Singaraja – Kendati masih minim fasilitas, jumlah penumpang via Pelabuhan Celukan Bawang, Gerokgak, menggunakan kapal perintis mengalami pengingkatan cukup signifikan. Dalam catatan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Celukan Bawang, hingga bulan Oktober 2025 terjadi peningkatan jumlah penumpang hingga diangka ribuan.
Hal itu menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat konektivitas dan akses transportasi antarpulau dan masih menjadi primadona masyarakat. Kepala KSOP Celukan Bawang Taufikur Rahman mengatakan, hingga menjelang akhir bulan Oktober 2025, tercatat peningkatan jumlah penumpang melalui pintu Pelabuhan Celukan Bawang naik drastis.
“Ada peningkatan sebanyak 9 ribu penumpang lebih yang naik maupun turun melalui Pelabuhan Celukan Bawang menggunakan kapal perintis yang disediakan oleh Direktorat Jendral Hubungan Laut Kementrian Perhubungan RI,” jelas Taufikur Rahman,Kamis (23/10).
Taufik menyebut, layanan angkutan laut perintis terus memberikan kontribusi nyata dalam membuka aksesibilitas transportasi laut ke daerah-daerah yang belum terlayani secara komersial. Salah satunya kapal perintis Sabuk Nusantara (Sanus) dengan trayek Pelabuhan Sapekan, Madura, Celukan Bawang dan Lombok.
“Pada tahun 2025 ini trayek kapal laut perintis Sanus telah melayani beberapa pelabuhan di 3 provinsi yakni Sapeken Madura, Jawa Timur, Celukan Bawang, Bali dan Pelabuhan Lombok, NTB,” imbuhnya.
Dalam catatan realisasi kedatangan dan keberangkatan penumpang di Pelabuhan Celukan Bawang sejak bulan Januari hingga September 2025, menurut Taufik, mencatatkan perkembangan penggunaan pelabuhan laut sebagai sarana transporatsi mengalami peningkatan.
Terutama dimanfaatkan oleh masyarkat pesisir dan kepulauan terpencil. Terlebih menjelang dan sesudah hari besar keagamaan peningkatan jumlah penumpangnya sangat signifikan. Kata Taufik, pada Februari-Maret 2025 saja, tercatat 2 ribu lebih penumpang memanfaatkan Pelabuhan Celukan Bawang untuk sarana arus mudi dan arus balik.
“Trayek angkutan perintis untuk masyarakat pesisir dan pulau terpencil sangat menikmati manfaat konektivitas transportasi secara langsung ini. Terbukti jadwal kedatangan kapal Sanus dengan rute Sapeken hingga Lombok dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat,” ujarnya.
Karena itu, Taufik berharap, kondisi meningkatnya animo masyarakat menggunakan sarana laut sebagai sarana transportasi di imbangi oleh peningkatan sarana dan prasarana yang memadai di Pelabuhan Celukan Bawang.
“Saya rasa kedepan konektivitas jalur laut akan semakin dibutuhkan masyatakat sebagai sarana transportasi. Tentunya di imbangi dengan peningkatan saran prasarana pelabuhan,” tandasnya.