Karya di Pura Pucak Pemarisuda dan Pura Subak Desa Adat Tiyingan Plaga, Bupati Giri Prasta Ajak Warga Mengutamakan Persatuan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 9 January 2020 07:33
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/ KARYA - Bupati Giri Prasta saat menghadiri Karya Mejabe Jero, Rsi Gana Medasar Caru Manca Sata Ngenteg Linggih lan Mendem Pedagingan Pura Pucak Pemarisuda dan Pura Subak Desa Adat Tiyingan Plaga.
balitribune.co.id | Mangupura - Pura sebagai tempat untuk memantapkan dan meningkatkan sradha dan bakti umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, juga merupakan tempat untuk menyatukan umat Hindu yang ada di suatu wilayah yang terdiri dari berbagai macam kalangan. Mengingat pentingnya keberadaan pura dalam kehidupan sosial religius masyarakat. 
 
Maka Pemda Badung memberikan perhatian yang besar dalam hal pelestarian keberadaan pura maupun dalam hal yang berkaitan dengan tata pelaksanaan upacara yadnya. Seperti yang terlihat pada Rabu (8/1) Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri Karya Mejabe Jero, Rsi Gana Medasar Caru Manca Sata Ngenteg Linggih lan Mendem Pedagingan Pura Pucak Pemarisuda dan Pura Subak Desa Adat Tiyingan Plaga.
 
Upacara ini diselenggarakan setelah tuntasnya serangkaian pembangunan fisik yang ada di pura tersebut. Yang meliputi pelinggih gedong, tembok penyengker, senderan bale baris, pewaregan, bale kulkul serta penataan halaman pura subak Wana Sari. Yang dananya bersumber dari dana hibah Pemda Badung tahun 2019 sebesar Rp 3 M.
 
Menurut penjelasan I Wayan Windra selaku Kelian adat banjar tiyingan, Upacara  Karya Mejabe Jero, Rsi Gana Medasar Caru Manca Sata Ngenteg Linggih lan Mendem Pedagingan Pura Pucak Pemarisuda dan Pura Subak Desa Adat Tiyingan menghabiskan dana sebesar 315 juta rupiah yang semuanya bersumber dari dana urunan masyarakat. 
 
Rangkaian pelaksanaannya diawali dengan upacara nanceb Surya pada tanggal 24/12, dilanjutkan dengan upacara mecaru Manca Kelud dan Rsi Gana pada tanggal 5/1. Serta Melaspas Wewangunan lan Mendem Pedagingan tanggal 8/1 yang dipuput oleh Ida Pedanda Grya Prabu dari Denkayu Mengwi. 
 
"Dimana puncak karya Ngenteg Linggih dan Mendem Pedagingan akan kami selenggarakan pada tanggal 10/1 mendatang," imbuhnya.
 
Sementara itu Bupati Giri Prasta dalam sambutannya mengajak warga tiyingan untuk senantiasa mengutamakan persatuan agar segala kegiatan yang direncanakan bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Masyarakat diminta selalu berpegang teguh pada konsep Tri Hita Karana demi terciptanya kehidupan yang harmonis damai dan selaras. 
 
"Kami selaku pimpinan pemerintah Kabupaten Badung sudah mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana ke dalam program nyata untuk menciptakan kebahagiaan di tengah-tengah masyarakat. Dalam konteks hubungan manusia dengan Tuhan pemerintah Kabupaten Badung selalu mensupport kegiatan di bidang keagamaan, dalam konteks hubungan manusia dengan manusia Pemerintah Kabupaten Badung menyelenggarakan program pendidikan dan kesehatan gratis untuk semua lapisan masyarakat. Dan dalam konteks hubungan manusia dengan lingkungan kami juga sudah menggiatkan program gertak guna menciptakan lingkungan yang sehat bersih serta lestari," papar Giri Prasta. 
 
Pada acara tersebut Bupati Giri Prasta juga berkesempatan ngaturang ayah mendem Pedagingan di pelinggih utama di Pura Pucak Pemarisuda.
 
Acara tersebut juga dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten Badung IGN  Lanang Umbara, Penglingsir Puri Petang, Camat Petang, Kapolsek Petang, Danramil Petang serta PJ Perbekel Desa Plaga.