Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Karya Meligia Lajur, Ribuan Krama Iringi Prosesi Nganget Don Bingin

Bali Tribune / UPAKARA - Prosesi upakara nunas don bingin di Pura Kehen Bangli, Selasa (10/10).

balitribune.co.id | Bangli - Serangkian karya Meligia Lajur di Banjar Puri Bukit, Kelurahan Cempaga, Bangli pada Selasa (10/10) dilaksanakan prosesi "Nganget Don Bingin’ (memetik daun beringin). Prosesi ini diikuti ribuan krama dari tiga Puri. Yakni, Puri Bukit, Puri Kanginan dan Puri Tamanbali dengan melaksanakan mepeed dari lokasi upacara di Piyadnyan Puri Bukit menuju Pura Kehen.

Manggala Karya Meligia Lajur Puri Bukit, Ida I Dewa Anom Sudarta mengatakan, Meligia Lajur di Puri Bukit Bangli diikuti 121 Puspa dari tiga Puri yaitu Puri Bukit, Puri Kanginan dan Puri Tamanbali.

Sementara sesuai dudonan acara, puncak karya Meligia Lajur di Puri Bukit akan berlangsung pada tanggal 14 Oktober mendatang. “Untuk persiapannya sendiri sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu,” jelasnya. Mulai dari nyukat karang, membuat bangunan piyadnyan, hingga berbagai sarana upakara yang akan dipergunakan.  

Sedangkan untuk prebeya (biaya), selain mendapat bantuan dari Pemkab Bangli, juga datang dari urunan sebesar Rp 10 juta untuk masing-masing Puspa. “Makna yang lebih penting dari pelaksanaan Melgia Lajur secara massal ini, yakni pesemetonan antar warga Puri bisa lebih erat,” jelas  Ida I Dewa Anom Sudarta didampingi penasehat, Ida I Dewa Gede Rai.

Sementara untuk prosesi nunas/nganget don bingin, kata Ida I Dewa Anom Sudarta, sebelum prosesi nganget don bingin di Pura Kehen dilakukan, didahului dengan melakukan persembahyangan bersama dengan harapan memohon keselamatan dan kelancaran jalannya karya.

Selanjutnya, prosesi nganget daun beringin ini dilakukan dengan menggunakan galah yang diujungnya diikatkan pisau sudamala. Lantaran peruntukan daun beringin nantinya untuk karya suci, sehingga prosesi pemetikan daun beringin dilakukan dengan tidak sembarangan. Agar daun yang dipetik tidak terjatuh menyentuh tanah.

Proses pemetikan daun beringin mengacu sembilan arah mata angin dan terakhir dilakukan di bagian tengah. "Daun beringin yang kita tunas ini, nantinya yang akan dipergunakan sebagai media penyalur Sang Pitara nantinya untuk menuju Sangkan Paraning Dumadi," ujarnya.

Selanjutnya daun beringin ini yang akan dipergunakan untuk ngajum puspa sebagai simbolis dari leluhur yang diupacarai. Daun beringin yang digunakan untuk ngajum, dipilih yang masih utuh saja. Karena banyaknya, Puspa yang akan diupacarai, prosesi ngajum dilakukan secara bertahap. 

Selain itu, dalam prosesi penggunaan daun beringin untuk ngajum, jumlahnya  disesuaikan dengan jenis kelamin leluhur yang diupacara. Misalnya, jika daun beringin tengadah itu lambang perempuan dan jika telungkup itu lambang laki-laki,.

"Demikian halnya jumlah yang dipergunakan antara laki-laki dan perempuan berbeda,” ujarnya. 

wartawan
SAM
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

SOM-20, Momentum Memperkuat  Konservasi Laut dan Ketahanan Kawasan Terhadap Perubahan Iklim

balitribune.co.id | Mangupura - Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung 10-11 Desember 2025 di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tanpa Kantongi PBG, Bangunan Investor di Hutan TNBB Disegel

balitribune.co.id | Negara - Bangunan di kawasan hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mencuat belakangan ini ternyata belum mengantongi dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Persoalan tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jembrana bersama instansi terkait ke lokasi bangunan tersebut berdiri.

Baca Selengkapnya icon click

Banjir Bandang di Manggis, Jalur Denpasar-Karangasem Lumpuh 2 Jam

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.