Kasus Demam Berdarah Mengalami Peningkatan | Bali Tribune
Diposting : 13 May 2020 23:00
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ FOGGING - Petugas Diskes Bangli lakukan foging di rumah warga.
Balitribune.co.id | Bangli - Di tengah merebaknya wabah pandemi virus corona (Covid-19), kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Bangli mengalami trend peningkatan. Hingga bulan April tercatat 170 kasus DB. Sementara di tengah peningkatan kasus, anggaran untuk fogging masih tersisa hanya untuk 29 kali kegiatan fogging.
 
Menurut Kasi Pencegahan Dinas Kesehatan Bangli I Nyoman Sudarma, jika melihat jumlah kasus DB tahun 2019 sebanyak 230 kasus, maka dapat dibilang tahun ini mengalami peningkatan, pasalnya hingga bulan April saja sudah tercatat 170 kasus. ”Lonjakan kasus terjadi pada bulan Maret dengan jumlah 65 kasus,” ujar Nyoman Sudarma, Rabu (13/5)
 
Untuk data kasus pihaknya mengacu laporan dari rumah sakit dan juga informasi dari masyarakat. Kebanyakan kasus yang terjadi bukan importer atau sumbernya didapat dari luar daerah. ”Walaupun ada lonjakan kasus, belum sampai ada korban jiwa dan mudah-mudahan ke depannya terjadi penurunan kasus DB,” sebut Nyoman Sudarma.
 
Kata Nyoman Sudarma, setiap ada laporan kasus demam berdarah, akan disikapi dengan melakukan fogging di wilayah tersebut. Sampai pertengahan bulan Mei pihaknya telah melakukan fogging sebanyak 91 kali, sementara anggaran untuk fogging  yang terpasang di APBD Induk Rp 170 juta untuk 120 kali kegiatan foging atau masih tersisa 29 kali kegiatan fogging. ”Dengan melihat perkembangan kasus dan banyaknya permintaan masyarakat untuk dilakukan fogging, maka kami  akan merancang kegiatan fogging di APBD Perubahan untuk 100 kali  fogging,” jelas Nyoman Sudarma.
 
Menurutnya, dalam penanganan demam berdarah peran masyarakat sangat menentukan. Kunci utama pola pencegahan DBD dapat dilakukan lewat pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan  pola 3 M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk. ”Lebih efektif PSN dalam pola pencegahan DBD daripada fogging,” ungkap I Nyoman Sudarma.