Diposting : 5 December 2018 23:54
Djoko Purnomo - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Kekuatan taekwondoin junior yang akan turun di Kejurnas Taekwondo 12 sampai 18 Desember mendatang di Gedung POPKI Jakarta, sulit diprediksi. Karenanya taekwondoin junior Bali yang diutus ke ajang itu agar tetap fokus siapa pun lawan yang dihadapinya.
"sangat sulit diprediksi kalau kekuatan taekwondoin junior di Indonesia. Artinya, tak sejelas kekuatan kejurnas untuk taekwondoin senior. Kalau dari pengalaman-pengalaman sebelumnya memang Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur langganan juara umum," ujar Ketua Umum Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Bali, AA Lan Ananda, Selasa (4/12).
Kemampuan taekwondoin daerah-daerah itu memang tak terputus, karena mereka memiliki PPLP dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO). Dengan demikian jenjang taekwondoin selalu ada generasi dan regenerasi.
"kalau saya nilai sekarang sulit diprediksi, karena pastinya tiap tahun ada kenaikan level taekwondo dari junior ke senior. Tapi kelebihan mereka kan memiliki program pembinaan berjenjang. Sementara Bali tidak mempunyai PPLP dan SKO itu," tambah Lan Ananda.
Berangkat dari pertimbangan itulah, TI Bali tidak memancang target khusus, dan hanya meraih medali saja. Meski demikian, kerja keras untuk mengejar medali menjadi beban tersendiri yang harus direalisasikan taekwondo junior Bali.
Bali sendiri bakal berkekuatan 18 taekwondoin putra dan putri junior di Kejurnas tersebut, dan terbagi 12 taekwondoin pelatda Bali, dan 6 pengkab dan pengkot di Bali. Mereka didampingi 3 pelatih yakni Hendra Dwi Santoso dan Agung Pranata Astawa di nomor kyurogi serta Najmi Wirisundari nomor poomse.
"kami berharap besar utamanya kepada para taekwondoin junior Bali, selain mengejar medali, juga untuk menambah pengalaman dan mental bertandingnya, sehingga ke depannya mampu menjadi taekwondoin tangguh," pungkas pria yang akrab disapa Gung Lan itu.