Kenalkan OJK dan Tumbuhkan Gemar Menabung Melalui Rangkaian Lomba | Bali Tribune
Diposting : 15 August 2016 15:20
ayu eka - Bali Tribune
lomba
LOMBA - Sebanyak 100 pelajar SD di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung mengikuti lomba menggambar yang berlangsung di Kantor OJK Regional 8 Bali Nusa Tenggara, Sabtu (13/8).

Denpasar, Bali Tribune

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara bersama lembaga jasa keuangan/asosiasi yang tergabung di dalam Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga se-Provinsi Bali dan Asosiasi Guru Ekonomi Indonesia (AGEI) Bali menyelenggarakan rangkaian lomba pelajar dengan tema “Mengenal OJK dan Industri Jasa Keuangan” bagi pelajar tingkat SD, SMP dan SMA se-Provinsi Bali pada 13-14 Agustus 2016.

Kegiatan tersebut sesuai dengan amanat Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) yang salah satu targetnya ditujukan kepada para pelajar dan mahasiswa. Rangkaian lomba pelajar ini yaitu lomba menggambar untuk tingkat SD, lomba vocal group untuk tingkat SMP dan lomba cerdas cermat (LCC) untuk tingkat SMA.

Lomba menggambar yang berlangsung di Kantor OJK Regional 8 Bali Nusa Tenggara, dan dibuka oleh Kepala OJK Regional 8 Bali ini diikuti oleh 100 pelajar SD di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Tabungan jutaan rupiah, beragam souvenir menarik, piala dan piagam memeriahkan lomba ini. Juara I lomba mewarnai diraih oleh (Mahyoni A) dari SDN 1 Sumerta, juara II (Aditya) SD Kartika 7 Denpasar dan juara III (Angga Dwui) SDN 1 Sumerta.

Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Zulmi mengatakan adapun tema menggambar tersebut, gemar menabung di bank, aman dengan asuransi, cicil kendaraan di lembaga pembiayaan, gampang gadai di pegadaian, investasi reksadana untuk masa depan dan layanan lembaga jasa keuangan lainnya. Tujuan utama kegiatan ini untuk memperkenalkan sejak dini konsep-konsep keuangan, pengelolaan keuangan dan berbagai produk dan jasa keuangan. Melek finansial dapat membuat siswa lebih termotivasi untuk mempersiapkan sejak dini, kehidupan masa depan yang terencana.

"Kegiatan ini sebenarnya ada beberapa tujuan pertama, dalam rangka edukasi dan interaksi keuangan kepada semua lapisan masyarakat. Kedua, dalam rangka memeriahkan 17an (kemerdekaan RI). Ketiga, memperkenalkan OJK kepada masyarakat bahwa dulu kantornya gabung dengan Bank Indonesia sekarang kita sudah punya kantor sendiri (Jalan Diponegoro No.134 Denpasar)," terangnya.
 
Kenapa menyasar pelajar? Zulmi menjelaskan harapannya kepada anak-anak pelajar mulai dari usia dini sudah mengenal keberadaan OJK. Selain ini pihaknya juga terus mndorong produk tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) agar makin dikenal dan dimanfaatkan oleh pelajar di Provinsi Bali. Menurutnya Simpel ini memberikan kemudahan-kemudahan persyaratan.

"Misalnya membuka rekening tabungan untuk Simpel dengan Rp5000 sudah bisa tidak perlu pakai KTP, KK dan segala macam. Setoran berikutnya cukup Rp1000. Kalau dulu, Tabunganku masih ada persyaratan-persyaratan lainnya. Sehingga itu menjadi kendala untuk anak-anak membuka rekening. Kita mendorong industri perbankan untuk datang ke sekolah-sekolah untuk menjemput tabungan-tabungan anak-anak ini. Kalau dulu anak-anak yang datang ke bank," bebernya disela-sela lomba mewarnai, Sabtu (13/8) di kantor setempat.

Lanjut Zulmi menyatakan bahwa besar manfaatnya jika dari awal menumbuhkan gemar menabung bagi anak-anak pelajar. "Jangka panjangnya akan sangat-sangat bermanfaat. Apalagi kita mengenal beberapa waktu yang lalu di Bali ini ada investasi bodong. Makanya sejak awal kita menanamkan cara mengelola keuangan, menyimpan, kredit, investasi. Sebenarnya itu tujuan kita," ungkap Zulmi.

Dia menambahkan sekarang ini masyarakat terutama kalangan pelajar sudah mulai paham terhadap keberadaan OJK. Sebab pihaknya mengaku telah melakukan program-program ke sekolah-sekolah untuk mengenalkan OJK. "Tahun lalu kita masuk (sosialisasi keberadaan OJK) ke seluruh SMP yang ada di Bali. Untuk mengetesnya kita melakukan cerdas cermat dan itu hasilnya luar biasa. Sekarang kita juga tingkatkan lomba cerdas cermat terkait pemahaman keberadaan OJK untuk SMA yang berlangsung Senin 15 Agustus," sebut Zulmi.

Pihaknya menegaskan jika masyarakat luas memiliki pemahaman terhadap keberadaan OJK sebagai regulator, pengawas dan pemeriksa lembaga jasa keuangan seperti perbankan dan pasar modal ini tentunya akan membawa manfaat yang sangat luar biasa untuk sektor industri perbankan.

"Kalau masyarakat percaya sudah ada yang mengatur, ada yang mengawasi dan melakukan pemeriksaan terhadap lembaga jasa keuangan ini tentunya masyarakat akan merasa aman dan nyaman ketika menyimpan (menabung), meminjam dan investasi. Kalau masyarakat sudah merasa pasti bank ini dijamin, diawasi dan diperiksa oleh OJK dan OJK memberikan perlindungan kepada konsumen tentunya akan meningkatkan DPK (dana pihak ketiga) bank," tutupnya.