balitribune.co.id | Gianyar - Sebuah Ketu/bawa atau mahkota Sulinggih beserta genitri yang mengelinding di pinggir jalan raya di Desa Belega, Blahbatuh akhirnya diserahkan kepemiliknya. Sebelumnya sarana sulinggih itu ditemukan menggelinding dari bagian kap sebuah mobil yang melintas, Rabu (29/6) sore. Temuan unik ini terjadi lantaran kelalaian pengiring Sulinggih.
Warga yang menemukan pertamakali adalah Ni Wayan Mustini (45) warga Belega yang hendak ke Sawah. Dirinya terkejut ada bungkusan putih yang terlepas dari kap sebuah mobil yang sedang melaju ke arah barat. Kejadian itu juga dilihat warga lainnya I Nyoman Sudirga (50). "Benda itu menggelinding ke pinggir jalan, setelah saya buka, ternyata sebuah ketu sulinggih," ungkap Sudirga.
Setelah diperiksa lagi, tidak hanya ketu, terdapat pula satu set genitri, lima buah cincin, termasuk tempat atau pembungkus ketu/bawa terbuat dari rotan dan selembar kain warna putih pembungkus. Karena dipastikan milik seorang sulinggih dan tidak ingin jatuh ke tangan yang salah, perlengkapan suci itu lantas dibawa ke Mapolsek Blahbatuh.
Terungkap jika Ida Sulinggih sore itu menuju Denpasar untuk muput upacara dengan menggunakan mobil SUV. Diduga Ketu/bawa masih diatas, pengiring lupa mengambil di bagin kap mobil. Sehingga saat mobil sudah jalan ketu/bawa terjatuh.
"Dari Denpasar, untuk sementara pengiring kembali ke Gria untuk mengambil ketu yang lama agar proses muput upacara dapat dilaksanakan," ungkap Kapolsek Blahbatuh Kompol I Ketut Suharto Giri, Kamis (30/6).
Atas temuan itu, Rabu Malam ada warga yang datang ke mapolsek yang menyebutkan jika perlengkapan itu adalah milik seorang Silinggih dari Desa Keramas. Usai muput di Denpasar Rombongan sulinggih ini mampir dulu ke Mapolsek.
"Iya, sekitar pukul 23.00 wita, ada Sulinggih datang. Kami pun menyerahkan barang temuan itu, karena sangat penting dalam melayani umat," pungkasnya.