BALI TRIBUNE - Meski sang mentari belum memancarkan sinarnya, namun sejak pukul 05.30 Wita ribuan penggemar yoga di Bali sudah memadati Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Renon, Denpasar, Minggu (18/6). Mereka yang datang dari berbagai wilayah itu sangat antusias dan seolah tak sabar untuk mengikuti sekaligus menyemarakkan penyelenggaraan ke-3 Hari Yoga Internasional (International Day of Yoga 2017).
Konsul Jenderal India di Bali, RO Sunil Babu, menekankan pentingnya yoga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, sekaligus bisa mengurangi stres melalui latihan yoga secara teratur. “Terima kasih kepada semua pihak, termasuk Gubernur Bali beserta jajaran Pemerintah Provinsi Bali atas dukungan dan kerja samanya. Mari kita semua turut serta menyukseskan Hari Yoga Internasional kali ini,” ajak RO Sunil Babu seraya mengapresiasi para peserta.
Dicetuskannya Hari Yoga Internasional ini katanya, merupakan inisiatif Perdana Menteri India Narendra Modi, yang awalnya dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 27 September 2014, mendukung manfaat yoga dan mengusulkan penetapan acara tersebut untuk diperingati sevara ionternasional setiap 21 Juni, yang didukung 175 negara sponsor, termasuk Indonesia. Tiga bulan kemudian, tepatnya 11 Desember 2014, Majelis Umum PBB, mengeluarkan resolusi yang didukung oleh 193 negara untuk pertama kalinya menggelar cara tersebut pada 21 Juni 2015.
“Yoga menghubungkan seluruh dunia, sama seperti halnya menghubungkan tubuh, pikiran, akal budi, dan jiwa. Untuk menjalani hidup terbebas dari stres, rasa sakit, penyakit, dan menikmati kebahagiaan hidup, maka yoga adalah satu-satunya solusi terbaik. Yoga adalah media untuk menyadari bagaimana kehidupan holistik dapat dijalani dengan cara seimbang, antara kondisi tubuh, pikiran, dan perilaku dapat menciptakan kehidupan yang sehat, baik secara jasmani dan rohani melalui latihan yoga secara teratur,” katanya, seraya mengimbau para pecinta yoga membuat resolusi dan berperan penting dalam mewujudkan kedamaian dan kemakmuran di dunia melalui yoga sekaligus menjadikannya sebagai gerakan massa.
Sister Janaki dari Brahma Kumaris memimpin doa yang bersifat universal saat mengawali pelaksanaan acara tersebut. Kemudian melakukan tahapan gerakan yoga yang dipimpin Kiran Manoharmal Jain, guru yoga asal India, dan I Gusti Raka Panji Tisna yang gencar mempromosikan yoga di Bali.
Diawali latihan pemanasan “Surya Namaskar” dan diikuti “Common Yoga Protocol” yang berlangsung selama 45 menit untuk melakukan berbagai geraka yoga yang dirancang untuk memungkinkan orang awam bisa berlatih yoga.
Acara ini diakhiri dengan pemutaran Shanti Mantra, karena dengan berlatih yoga tubuh akanmerasa rileks dan dengan melantunkan Shanti Mantra memberikan kesenangan dan kedamaian yang luar biasa kepada jiwa yang telah terbukti menjadi penghilang stres dalam gaya hidup modern yang super sibuk saat ini.