Diposting : 29 May 2019 15:14
Ketut Sugiana - Bali Tribune
balitribune.co.id | Semarapura - kasus serangan anjing gila positif rabies yang menggigit warga terus berjatuhan di Klungkung. Sebanyak 7 orang warga di jalan Baladewa, Lingkungan Mergan, Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Klungkung, Kamis (23/5) pekan silam tak luput dari serangan anjing gila rabies.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Lingkungan Mergan,Semarapura Klod Kangin,Anak Agung Sayang Selasa(28/5) saat Tim melakukan vaksinasi massal bagi anjing peliharaan maupun anjing liar yang ditemui di sekitar Mergan,Klungkung.
Menurut kepala lingkungan Mergan ,Anak Agung Sayang, warganya yang digigit anjing gila terjadi pada 23 Mei yang lalu di seputaran Jalan Puputan.
“Warga yang digigit anjing gila itu berwarna hitam milik salah satu warga setempat. Anjing yang menggigit warga tersebut setelah dilakukan cek laboratorium pada 26 Mei lalu positif rabies.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Klungkung Anak Agung Raka Arnawa membenarkan anjing yang menggigit warga tersebut ternyata positif rabies.
Untuk itu, katanya, pihaknya langsung melakukan eliminasi terhadap anjing- anjing yang ada di seputar lingkungan Jalan Baladewa maupun lingkungan Mergan, Selasa (28/5).
“Kita melakukan eliminasi dan pemberian vaksin pada anjing yang ditemui di seputar Jalan Baladewa 1, Lingkungan Mergan,Semarapura Klod Kangin ,”terang AA Raka Arnawa.
Pihaknya juga melakukan vaksinasi massal sekaligus eksekusi terhadap anjing- anjing yang positip rabies milik I Putu Gde Oka di Jalan Puputan,KLungkung. Pasalnya, anjing milik Putu Gde Oka ini telah menggigit 7 orang dibulan Mei ini.
Menurut AA Raka Arnawa warga yang digigit anjing gila positif rabies masing-masing A A Agung Sayang Adyana ( 50), I Made Suastika( 57),I Wayan Surata (52 ),I Putu Setiawan (5 ),I Nengah Ranta (53),Sahudin (66), Nang Ali (40). Semua korban yang digigit anjing Gila tersebut saat ini ditangani oleh Dinas Keswan ,Klungkung.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Klungkung Wayan Kariana menyatakan saat ini pihaknya menganggarkan Rp 400 juta untuk 2000 vial VAR. “Saya tidak dapat memastikan apakah stok VAR tergolong aman atau sebaliknya,sementara sampai Senin(27/5) stok VAR yang terisa 394 vial VAR,”terangnya. uni