Kuta Terendam Banjir, Warga dan Turis Dievakuasi Gunakan Perahu Karet | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 24 January 2018 09:07
I Made Darna - Bali Tribune
BANJIR
BANJIR KUTA – Luapan air Tukad Mati membuat sejumlah kawasan di Seminyak, Legian dan Kuta terendam banjir, Selasa (23/1). Wisman pun dievakuasi menggunakan perahu karet.

BALI TRIBUNE - Banjir parah melanda sepanjang bantaran Tukad Mati di kawasan Seminyak, Legian dan Kuta, dari Senin malam (22/1) hingga Selasa (23/1). Banjir ini dipicu oleh hujan lebat sehingga membuat Tukad Mati meluap. Akibatnya ratusan rumah dan pertokoan terendam banjir setinggi bahu orang dewasa.

Sejumlah warga dan wisatawan yang tinggal di kawasan itu bahkan harus dievakuasi menggunakan perahu karet milik Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung.

Peristiwa ini juga mendapat atensi penuh dari aparat kepolisian, TNI dan Pemkab Badung. Titik-titik banjir terparah di antaranya di Jalan Dewi Sri, Jalan Kunti, Jalan Nakula, Jalan Sri Laksmi, Jalan Campuhan, dan depan SMPN 2 Kuta.

Kepala BPBD Badung, Nyoman Wijaya mengaku belum bisa memprediksi kapan banjir akan surut. Pasalnya, banjir akibat luapan Tukad Mati ini sangat bergantung dengan curah hujan. “Banjirnya parah. Tukad Mati meluap, sehingga merendam bangunan yang ada di sekitarnya,” ujar Wijaya, kemarin.

Hingga sore, pihaknya masih melakukan evakuasi warga dan turis yang terjebak banjir. “Kami belum sempat mendata, karena fokus evakuasi. Ada sejumlah warga dan wisatawan terjebak banjir,” katanya.

Proses evakuasi sendiri, lanjut dia, melibatkan sejumlah tim. Di antaranya, dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD Badung dan aparat terkait di Pemkab Badung. “Kami sudah mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga dan tamu-tamu yang terjebak banjir,” jelasnya.

Wijaya mengakui luapan Tukad Mati ini bukan kali pertama terjadi. Hanya saja, kali kemarin banjir tergolong parah. “Tinggi air (Tukad Mati, red) setinggi pohon pinang. Ini disebabkan tingginya curah hujan Senin malam. Sehingga Tukad Mati tidak bisa menampung dan meluap hingga ke permukiman warga,” papar Wijaya.

Dari data sementara tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. “Data pasti masih kami kumpulkan. Tapi, sementara nihil korban jiwa, sedangkan untuk kerugian material masih kami data,” tegasnya.

Sementara Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Badung, dr. Ni Nyoman Ermy Setiari menambahkan pihaknya tidak bisa berbuat banyak atas kejadian ini kecuali menunggu air surut. Pihaknya berharap tidak kembali turun hujan. Pasalnya, surut tidaknya banjir ini sangat tergantung curah hujan.

“Kapan surut? Kami belum bisa pastikan, karena sangat tergantung cuaca. Kalau sekarang tidak hujan lagi, mungkin besok atau dua hari sudah surut,” katanya.

Namun untuk sejumlah gorong-gorong dan got yang mampet dan tergenang, pihaknya bersama Dinas PUPR dan Damkar Badung sudah melakukan pembersihan. Sejumlah genangan juga dilakukan penyedotan dengan truk Damkar. “Beberapa titik genangan air sudah kita sedot menggunakan truk Damkar, tapi yang besar itu tidak bisa,” jelasnya.

Dibagian lain, Balai Besar Meteorologi Klimatologidan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat untuk waspada. Pasalnya, cuaca ekstrem ini banyak terjadi banjir, genangan air, pohon tumbang, longsor dan juga gelombang laut yang tinggi.

Bardasarkan data BBMKG Wilayah III Denpasar, informasi prakiraan cuaca harian wilayah Bali tanggal 23-25 Januari 2018 secara Meteorologi, kondisi wilayah Bali saat ini cuaca umumnya berawan dan berpotensi hujan sedang. Suhu udara berkisar 23-31ᵒC. Angin bertiup dari arah Barat ke Barat Laut dengan kecepatan 08-36 km/jam. Tinggi gelombang laut di perairan Utara Bali berkisar 0.5-2  meter dan  perairan Selatan Bali berkisar  0.75-3 meter. Perairan Selat Bali berkisar 0.5-3 meter dan perairan Selat Lombok berkisar 0.5-3 meter.