Lagi, Lahan Senderan SDN 6 Ubung Longsor | Bali Tribune
Diposting : 19 January 2019 23:08
Djoko Moeljono - Bali Tribune
LONGSOR – Tokoh masyarakat yang juga mantan Perbekel Ubung Kaja, I Wayan Mirta menunjukkan ambrol dan longsornya senderan sebagian lahan SDN 6 Ubung, Denpasar Utara, Jumat (18/1).
 
BALI TRIBUNE - Untuk kesekian kalinya, lahan senderan di SDN 6 Ubung, Denpasar Utara seluas 20 meter persegi mengalami longsor sehingga mengganggu aliran sungai di sebelah selatan Bendungan Merta Gangga Tukad Badung, anak Tukad Ayung.
 
”Kejadian ini merupakan yang kelima kalinya sejak tahun 2014. Namun yang paling parah terjadi pada tahun 2017, sehingga dampak longsoran sebagian lahan SDN 6 Ubung ini sampai menggerus sebagian area kamar mandi yang ada di sebelah utara gedung sekolah tersebut,” ujar I Wayan Mirta, ST., tokoh masyarakat Ubung Kaja, didampingi beberapa warga setempat, Jumat (18/1).
 
Mirta yang juga mantan perbekel Ubung Kaja itu menyampaikan, pihaknya sudah berulang kali melaporkan perihal longsornya sebagian lahan SDN 6 Ubung tersebut. Bahkan, laporan serupa juga disampaikan ke Pemkot Denpasar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinasi Bali serta Kementerian PUPR.
 
Beberapa utusan pun sempat meninjau lokasi tersebut dan melakukan pengeboran serta pengujian kuntur tanah. Bahkan, Wakil Gubernur (Wagub) Bali kala masih dijabat Ketut Sudikerta juga sempat meninjau lokasi tersebut pada tahun 2017 silam.
 
Pada tahun 2018, kata Mirta, laporan tersebut telah disetujui terkait pembangunan senderan dan tahapannya hingga Detail Engineering Design (DED) dengan nilai mencapai Rp4,2 miliar. Namun sayangnya, hingga kini hal itu belum terealisasi.
 
“Selain menimbulkan kekhawatiran bagi para guru, siswa serta orang tua murid, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama, untuk sementara waktu pihak SDN 6 Ubung mengosongkan gedung dengan kapasitas tiga kelas dari kegiatan belajar mengajar,” ujar caleg Partai Golkar, dapil Denpasar Utara nomor 5 ini.
 
Mirta berharap, pemerintah melalui satuan kerja (Satker) Balai Wilayah
Sungai Bali-Penida segera merealisasikan pembangunan sederan tersebut. ”Kami sangat berharap ambrolnya lahan SDN 6 Ubung ini menjadi prioritas, karena bersifat urgen dan jangan sampai setelah ada korban, kita baru ngeh dan turun tangan serta mulai panik,” harap Mirta.
 
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (PSD) Disdikpora Kota Denpasar, Drs I Made Merta, MSi., didampingi Pengawas SD Denpasar Utara, Made Arjana, juga mendesak pemerintah untuk segera menangani hal ini. “Kami minta proses rehab pembangunan senderan ini bisa secepatnya digarap, agar jangan sampai terjadi bencana yang menimpa anak-anak,” katanya.