Diposting : 16 October 2018 10:52
Redaksi - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Tampil membawakan sebuah puisi, istri Gubernur Bali I Wayan Koster, Ni Putu Putri Suastini benar-benar menghipnotis para undangan acara amal peduli Lombok di Aero Park, Keramas, Gianyar, Minggu (14/10) malam. Tampil berkolaborasi dengan seorang penari, suasana keakraban pun ditunjukkan oleh gabungan komunitas peduli Lombok yang terdiri dari para pengusaha dan seniman.
Pada kesempatan itu, Bunda Putri Koster juga memberikan spirit bahawa sesungguhnya guncangan alam telah membuat kita semakin erat berpegangan tangan. Sebab, jika tidak ada cobaan alam ini, semua orang akan terlena. Namun demikian, gempa Lombok dan juga Palu, telah banyak menimbulkan derita dan pemulihannya membutuhkan waktu yang panjang dan berkesimbungan. Dan yang terpenting adalah pemulihan mental dan psikologis korban gempa.
“Bangunan bisa dibuat lagi, namun pemulihan mental ini membutuhkan perhatian berabagai pihak,” ungkap Bunda Putri Koster usai mempersembahkan puisi.
Karena itu, kegiatan amal untuk pemulihan mental korban gempa yang digagas komunitas gabungan peduli Lombak itu, sangat diapresinya. Karena tidak hanya fokus pada kebutuha papan, sandang dan pangan, namun juga pada psikis korba. “Jangan warga Lombok, warga Bali yang jug ikut bergoyang, juga terkena imbas di aspek psikolokisnya. Karena itu kita harus menyentuh dan memeluk mereka dengan hati,” terangnya.
Pada kesempatan itupla, Bunda juga merasa terketuk dengan kesigapan para seniman di Bali yang juga memiliki kepedulian yang sama. Bahkan sudah melakukan aksi nyata untuk pemulihan psiksi korban bencana. “Kami akan turut merangkul teman-teman seniman yang lain dengan harapan berangkat ke Lombok ataupun Palu untuk menghibur saudara-saudara kita yang ada di pengungsian,“ tambahnya.
Selain Bunda Putri Koster, malam itu juga tampil sejumah musisi Bali, diantaranya Jun Bintang yang selalu ambil bagian dalam kegiatan amal. Dimeriahkan pula dengan tampil para model muda berbakat dan hiburan lainnya.
Menghadirkan pula, Ketua Dewan Adat Nusa Tenggara Barat, YM Lalu Satria Wangsa. Pada kesempatan itu, memaparkan kondisi psikis warga lombok, khususnya yang masih diselimuti trauma. Selain bantuan infrastruktur dan pemukiman, diakuinya pemulihan trauma warga lombok pasca gempa, membutuhkan penanganan berkelanjutan. Karena itu dirinya mengapresias usaha para pengusaha dan seniman Bali untuk berperan secara berkesimbungan.
Dengan penandatangan MOU Peduli Lombok berkelanjutan, Satria Wangsa berharap adaya percepatan pemulihan trauma membutuhkan upaya yang masif dari berbagai komponen. “Kami atas nana Warga NTB, menyampaikan terimakasih mendalam. Kami sangat terharu dengan inisiatif saudara di Bali dalam pemulihan psikis korban Lombok. Semoga persaudaraan ini terjalin berkesinambungan,” harapanya.
Di akhir acara, seluruh hadirin menikmati jamuan makan malam di resto di ruang pesawat terbang. Sembari itu, menggelar donasi pemulihan mental korban Lombok agar segera bangkit dan bergandengan tangan.