
balitribune.co.id | Amlapura - Mengawali hari pertama kerja di bulan Maret, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata (Guspar) bersama Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa, didampingi Sekretaris Daerah Ketut Sedana Merta, turun langsung meninjau pelaksanaan fogging di Lingkungan Pebukit, Kelurahan Karangasem, Senin (3/3). Langkah ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam menangani lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dalam kunjungan ini, Bupati Guspar memberikan semangat kepada para petugas fogging yang bekerja di lapangan untuk menekan penyebaran nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, Bupati juga mensosialisasikan langsung kepada masyarakat pentingnya menjaga pola hidup bersih, seperti membersihkan tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk dan memastikan lingkungan tetap higienis.
"Kasus DBD harus kita tangani bersama. Fogging adalah salah satu upaya mengurangi penyebaran nyamuk, tetapi yang lebih penting adalah peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.
Selain fogging, masyarakat juga diimbau untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). "Pemberantasan sarang nyamuk harus dibarengi dengan gotong royong membersihkan saluran air, mengelola sampah, dan menjaga lingkungan tetap bersih," tambahnya.
Sebagai langkah lanjutan, Bupati Guspar membagikan bubuk Abate kepada masyarakat sebagai langkah pencegahan untuk memutus rantai penyebaran nyamuk. "Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berperan aktif dalam pencegahan DBD. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama demi kesehatan dan keselamatan semua," tutup Bupati Guspar.
Mengingat kasus DBD tertinggi ada di Kecamatan Karangasem, Pemerintah mendorong pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Mandiri.
Sementara itu, Lurah Karangasem I Made Ardiana menyampaikan dirinya mendukung penuh arahan dari pimpinan. Untuk itu, di kelurahan Karangasem, di 29 lingkungan lainnya akan berkoordinasi pelaksana PSN Mandiri dengan Puskesmas untuk distribusi bubuk Abate dan edukasi kepada warga.
"Dengan banyaknya kasus di desa dan lingkungan lain, puskesmas mungkin tidak bisa berfokus di satu titik, untuk itu Kelurahan Karangasem akan berkoordinasi untuk membantu pencegahan dengan Pelaksanaan PSN Mandiri dan sosialisasi PHBS," ujar Lurah Karangasem.
Berdasarkan data dari Rumah Sakit Kabupaten Karangasem, jumlah kasus DBD meningkat signifikan, dengan 74 kasus pada Januari, 139 kasus pada Februari, dan 5 kasus di awal Maret. Saat ini, 31 pasien masih menjalani perawatan. Di Lingkungan Pebukit sendiri, sejak Januari hingga Februari, ditemukan 7 kasus DBD.