Menteri Jonan Kunjungi Pos Pantau, Warga di Luar Zona Merah Agar Pulang | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 6 July 2018 23:11
redaksi - Bali Tribune
KUNJUNGAN - Menteri ESDM, Igmatius Jonan didampingi Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri saat mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Agung, Kamis (5/7).
BALI TRIBUNE - Menteri ESDM, Ignatius Jonan, Kamis (5/7) mengunjungi Pos Pantau Gunung Agung, di Desa Rendang, Kecamatan Rendang Karangasem. Ditemani Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri dan Sekda Karangasem, I Gede Adnya Mulyadi, Jonan dalam kesempatan itu mengimbau masyarakat di luar zona bahaya yakni di luar radius 4 kilometer dari kawah Gunung Agung agar kembali atau pulang ke rumah masing-masing.
 
"Kita imbau masyarakat yang berada di luar radius 4 kilometer agar kembali ke rumahnya masing - masing," kata Menteri Ignasius Jonan usai menggelar pertemuan di Pos Pantau, kemarin. 
 
Imbauan tersebut disampaikan bukan tanpa pertimbangan. Menurut Jonan, dari Badan Geologi memperkirakan memang potensi erupsi akan terus terjadi, bahkan entah sampai kapan pihaknya tidak mampu memrediksi. Hanya saja, lanjut dia, dari analisa yang ada, secara deformasi masih sangat kecil sehingga tidak terjadi letusan hingga di luar radius yang telah ditetapkan.
 
Disebutkannya, meskipun minggu lalu sempat terjadi letusan strombolian yang melontarkan lava pijar, namun erupsi itu tidak sampai membuat aliran awan panas. Selain itu, dilihat dari foto satelit lava yang keluar saat ini bersifat sangat cair. Kondisi tersebut tidak terlalu berbahaya namun yang sangat berbahaya jika lavanya kental.
 
Berdasarkan analisa tersebut serta dari dari data pemantauan, pihaknya memutuskan zona berbahaya tetap berada di radius 4 kilometer.
 
Ditanya terkait kondisi psikologis para pengungsi yang berada di luar radius 4 kilometer jika dipulangkan, Jonan mengatakan pemahaman warga saat ini dasarnya lebih banyak kekhawatiran daripada bahayanya. Untuk itu pihaknya juga sudah berdiskusi bersama Bupati, Kapolres, Dandim serta yang terlibat dalam penanganan bencana ini untuk melaksanakan sosialisasi yang melibatkan tim vulkanologi untuk dijelaskan kepada masyrakat terkait potensi acaman yang terjadi.