Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Meski Sederhana, Pameran Pertanian Tetap Menarik Pengunjung

pertanian
PAMERAN - Suasana pameran pertanian menyambut Hari Jadi Kota Gianyar (HJKG) ke-247 yang dikemas sederhana.

BALI TRIBUNE - Dibandingkan tahun sebelumnya, suasana  pameran pertanian serangkaian Hari Jadi Kota Gianyar ke-247 2018,  dikemas dengan sederhana. Lantaran  anggaran terbatas, hanya diikuti peserta lokal, namun tetap menarik perhatian warga yang berkunjung.

Kasi Penyuluh Pertanian AA Putu Sujaya, ditemui di lokasi pameran, Rabu (18/4), mengatakan,  pameran pertanian lebih mengutamakan petani lokal. Karena pameran ini untuk memfasilitasi para petani mempromosikan produk unggulannya. Di samping itu, pameran ini untuk memberikan ruang tukar informasi dan teknologi sesama petani. Dengan demikian, akan terjadi interaksi pasar dan pengetahuan antarpetani.

Disebutklan,  tahun ini ada 32 peserta pameran dari pelaku pertanian lokal Gianyar. Terdiri dari Kelompok Wanita Tani(KWT), Kontak Tani dan Nelayan Andalan(KTNA) dan BPP dari tiap kecamatan di Gianyar. "Karena biaya terbatas peserta pameran juga terbatas. Karena untuk pameran butuh tempat yang harus disiapkan pemerintah.

Untuk kegiatan pameran Dinas Pertanian mengalokasikan anggaran hanya Rp 60 juta. Rp 40 juta untuk pengadaan tenda pameran dan Rp 20 juta untuk dekorasi.

Sujaya mengharapkan, ke depan pameran bisa dibuat lebih besar, tentu dengan dukungan pendanaan yang lebih besar. Hal ini  mengingat pameran ini salah satu cara untuk pempromosikan produk pertanian Kabupaten Gianyar. Melalui pemeran ini, nantinya produk pertanian Gianyar dikenal, dan selanjutnya bisa membuka peluang pasar lebih luas. Menurut Sujaya, antusias masyarakat mengunjungi pameran pertanian cukup bagus. Bahkan, tiap hari pameran buka sampai jam 10 malam.

Berbagai produk yang dicari masyarakat. Ada yang membeli olahan hasil pertanian, seperti jamu, kripik, susu dan sebagainya. Ada png biasanya dibutuhkan untuk upakara. Pun tak sedikit yang membeli bibit buah-buahan Bali yang kini sudah semakin langka. Berbagai produk dipamerkan. Dari produk buah-buahan, hortikultura, produk olahan hasil pertanian, bibit unggul, dan bibit tanaman upakara yang kini sudah semakin langka.

Ni Ketut Suwitri, salah seorang Kelompok Lansia Sukawati yang ikut memamerkan produk obat tradisional dan susu kedelai di pameran pertanian mengaku, dengan berpameran dia bisa memperkenalkan produknya kepada masyarakat.

wartawan
Redaksi
Category

Merayakan Natal di Tengah Kemerosotan Ekologis

balitribune.co.id | Sebentar lagi gereja sejagat merayakan Natal. Liturgi meriah, paduan suara gegap gempita. Banyak kota-kota di dunia juga di Indonesia memberi warna dan ciri tersendiri. Ada pohon natal menjulang tinggi, dihiasi lampu warna-warni. Pernak pernik Natal ini dipasang di banyak sudut kota, di mall, pusat keramaian dan sebagainya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Libur Nataru 2025/2026, BRI Denpasar Siapkan Kas Rp 1 Triliun

balitribune.co.id | Denpasar - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Region 17/Denpasar memastikan kesiapan layanan perbankan bagi masyarakat selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), khususnya di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Berlangsung Meriah, Telkomsel Ikut Semarakan Denpasar Festival ke-18

balitribune.co.id | Denpasar - Telkomsel turut berpartisipasi pada event Denpasar Festival ke-18 sebagai bentuk komitmen dalam mendukung kegiatan budaya sekaligus menghadirkan pengalaman layanan terbaik bagi masyarakat. Kehadiran Telkomsel pada perhelatan tahunan ini diwujudkan melalui booth pelayanan pelanggan yang siap melayani berbagai kebutuhan pengunjung selama acara berlangsung.

Baca Selengkapnya icon click

Tiga Langkah Kecil Pastikan Liburan Tahun Baru Masih Masuk ke Rencana Keuangan

balitribune.co.id | Denpasar - Berdasarkan data OCBC Financial Fitness Index 2025, hanya 12% menggunakan uang sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan di awal tahun. 82 persennya menganggap anggaran hanyalah angan-angan. 76 persen anak muda masih habiskan uang demi ikut gaya hidup satu sama lain. Meskipun turun dari 80 persen, angka ini masih tergolong tinggi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.