Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Migrasi Paus Sperma Lintasi Perairan Bali Utara

ikan paus
Bali Tribune / PAUS - Beberapa tangkapan layar kamera kawanan Paus Sperma yang tengah melintas di perairan Bali utara, Minggu (7/12)

balitribune.co.id | Singaraja - Dalam seminggu belakangan ada yang tidak biasa di perairan Bali Utara, tepatnya wilayah perairan Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali. Sejumlah ikan paus yang kemudian diidentifikasi merupakan kawanan Paus Sperma atau nama ilmiahnya adalah physeter macrocephalus, sering terlihat berpasangan melintas perairan Bali utara.  Paus-paus itu sesekali muncul ke permukaan sembari bermain air dengan menyemprotkan air ke udara. Mereka bergerak dari arah barat menuju arah timur menuju arah Lovina bahkan terus ke timur laut.

Kondisi itu tak lepas dari pengamatan seorang pemandu wisata bernama Abdul Rohim (42) warga setempat. Ia pun mengabadikan kawanan paus sperma tersebut yang disebutnya sedang melakukan migrasi menuju perairan utara.

“Sudah beberapa hari terakhir, seminggu terakhir lah kurang lebih, Kemarin ketemu, hari ini ketemu. Dua hari lalu teman ketemu juga—dua hari lalu saya kan nggak ngetrip, teman ketemu. Terus minggu lalu ketemu, mereka bergerak ke arah timur,” ungkap Rohim, Minggu (7/12).

Rohim mengaku penyebutan paus sperma sedang melakukan migrasi merupakan asumsinya karena terjadi hampir setiap tahun pada bulan-bulan tertentu. Biasanya, terlihat mulai bulan September hingga menjelang tutup tahun, bahkan hingga awal tahun beberapa pasang masih terlihat melintas.
“Selalu berpasangan melintas ke arah timur ke arah Lovina, saya tidak mengetahui kemana tujuan mereka apa menuju perairan Australia,” imbuhnya.
Menurut Rohim yang juga pemandu wisata snorkeling, lokasi perlintasan paus sperma berada kurang lebih berjarak 10 kilometer dari bibir pantai dengan kedalaman antara 300-400 meter. Biasanya, menurut Rohim, sambil sesekali muncul ke permukaan mereka melakukan atraksi air mancur seperti khas ikan paus.

“Kalau mereka melintas biasanya berpasangan. Sering saya ketemu itu dua bareng kumpul. Nah, kemarin ketemu empat, yang satu berdua (dia kumpul), terus yang sebelahnya lagi sendiri agak jauh dari yang dua tadi, agak jauh, sendiri. Terus ketemu lagi sendiri. Gitu. Biasanya sih sering ketemu saya itu dua, berpasangan dia,” jelas Rohim.

Rohim mengaku mengamati pergerakan paus sperma sebenarnya merupakan kegiatan kebetulan. Sejatinya, ia bersama rekan-rekan yang lain merupakan kapten dolphin watching sambil observasi dolphin (lumba-lumba) di perairan Desa Pemuteran yang juga mulai banyak terlihat. Sambil membawa wisatawan ke tengah laut untuk menikmati keanekaragaman hayati perairan Pemuteran.

“Jika beruntung wisatawan yang tengah melihat dolphin akan bertemu dengan migrasi paus sperma. Seperti kemarin membawa wisatawan asal Singapura dan domestik Jakarta dan Bandung, pas bertemu dengan kawanan paus sperma,” ucapnya.

Kedepan, Rohim berharap, kawasan perairan Pemuteran yang menjadi lokasi migrasi paus sperma akan menjadi tujuan wisata bahari baru selain dolphin sehingga memperbanyak objek wisata laut yang ditawarkan kepada para wisatawan. 

Bukan Jalur Migrasi Tetap

Kemunculan paus sperma (physeter macrocephalus) di perairan Bali Utara kembali menjadi sorotan publik. Setelah beberapa kali terlihat di wilayah perairan Pemuteran dalam sepekan terakhir, muncul pertanyaan apakah kawasan tersebut merupakan jalur migrasi spesies raksasa laut itu. Dosen Jurusan Kelautan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Gede Iwan Setiabudi. Ia menilai kemunculan paus sperma di wilayah tersebut bukan bagian dari jalur migrasi permanen.

“Kalau dibilang jalur migrasi, saya rasa belum bisa dipastikan. Perairan utara Bali itu bersifat buntu, hanya bisa diakses dari arah timur. Jadi besar kemungkinan paus-paus itu hanya melintas, bukan jalur migrasi yang menetap,” jelasnya.

Menurut Iwan, jalur migrasi paus yang terdokumentasi secara ilmiah justru berada di kawasan Laut Sawu, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Berbeda dengan wilayah itu, kemunculan paus di Bali Utara disebutnya tidak memiliki pola yang jelas.

“Kalau di Bali utara ini kemunculannya bersifat acak, tidak bisa diprediksi bulan atau titik kemunculannya. Jadi bukan jalur migrasi, kemungkinan mereka mengikuti pola hidro-oseanografi tertentu atau arus laut yang menuntun ke wilayah ini,” paparnya.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa paus sperma merupakan mamalia laut dari kelompok cetacea yang memiliki struktur sosial kuat serta hidup berkelompok. Karena itu, ketika terlihat seekor paus berenang sendirian, kondisi tersebut patut dicermati.

“Jika (paus) terlihat sendiri, itu biasanya sedang terpisah dari rombongannya atau sakit,” imbuhnya.

Iwan juga menyinggung faktor lingkungan yang mungkin menjadi penyebab kemunculan paus di perairan Bali utara, seperti gangguan sonar, perubahan suhu ekstrem, dan cuaca buruk.

“Sekarang sedang musim badai, jadi bisa saja paus itu terpisah dari rombongannya,” katanya.

Meski demikian, ia menekankan bahwa fenomena kemunculan paus di kawasan Pemuteran bukanlah kejadian pertama.

“Beberapa penggiat wisata bahari di Pemuteran dan kawasan Taman Nasional Bali Barat juga sering melaporkan spotting paus. Jadi ini bukan kejadian pertama, tapi memang jarang dan tidak reguler,” ujar Iwan.

Berdasarkan pengamatan terhadap video yang beredar, Iwan memastikan spesies yang muncul merupakan paus sperma dewasa, terlihat dari ciri khas bentuk ekor (flukes) dan gerakan penyelaman dalam atau fluke-up dive.

“Bentuk ekornya terlihat lebar menyerupai segitiga dengan lekukan dalam di bagian tengah. Sebelum menyelam terlihat mengapung tenang sekitar dua detik untuk mengambil napas (logging). Itu konsisten perilaku paus sperma dewasa,” ucapnya.

wartawan
CHA
Category

BKSAP DPR RI Kunjungi Pemkot Denpasar, Bahas Waste Management dan Quality Tourism

balitribune.co.id | Denpasar - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menegaskan bahwa Provinsi Bali, khususnya Kota Denpasar, memerlukan perhatian lebih besar dari pemerintah pusat untuk menjaga keberlanjutan pembangunan dan kualitas pariwisata. 

Baca Selengkapnya icon click

OJK, PPATK dan BSSN Sepakat Jaga Integritas Sektor Jasa Keuangan

balitribune.co.id | Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) menyepakati perjanjian kerja sama terpisah dalam memperkuat sinergi untuk menjaga integritas dan keamanan sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Desa Adat Bongan Puseh Berharap Tradisi Mesuryak Kian Lestari

balitribune.co.id | Tabanan - Desa Adat Bongan Puseh berharap tradisi Mesuryak kian lestari setelah ditetapkan sebagai warisan budaya tidak benda (WBTB) oleh Pemerintah Pusat pada 15 Oktober 2025 lalu.

Selain terpelihara kelestariannya, tradisi Mesuryak yang sebagian besar dilaksanakan warga Desa Adat Bongan Puseh, bisa dikemas menjadi suatu atraksi budaya untuk kepentingan diversifikasi wisata di Tabanan.

Baca Selengkapnya icon click

Alas Kedaton “Panen” Turis

balitribune.co.id | Tabanan - Galungan dan Kuningan, menjadi waktu sangat berharga bagi Manajemen Operasional Daya Tarik Wisata (DTW) Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga. Di momen itu, terutama Umanis Galungan, objek wisata alam berupa hutan yang menjadi habitat kawanan monyet ini banyak dikunjungi turis baik domestik maupun mancanegara.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

DJP Bali Catat Kinerja Positif Penerimaan Pajak Tumbuh 10,32 Persen

balitribune.co.id | Denpasar - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bali mencatatkan kinerja positif sepanjang 2025. Hingga Oktober, penerimaan pajak berhasil dihimpun sebesar Rp13,07 triliun, atau 72,68% dari total target tahunan yang dipatok Rp17,99 triliun.

Baca Selengkapnya icon click

Forum Bendesa Adat Ingin Proyek Lift Kaca Dilanjutkan

balitribune.co.id | Semarapura - Forum Paiketan Sejebak Bendesa Adat se-Nusa Penida menyatakan sikap bersama terkait polemik proyek lift kaca di kawasan wisata Kelingking, Desa Bunga Mekar. Perwakilan forum, Jro Ketut Gunaksa, menegaskan seluruh bendesa adat yang hadir sepakat agar pembangunan lift kaca dilanjutkan demi kepentingan masyarakat Nusa Penida.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.