balitribune.co.id | Gianyar - Entah apa yang merasuki gadis remaja ini hingga nekat mencuri sesari di Pura Dalem Desa Adat Talepud, Banjar Pujung Kaja, Sebatu, Tegallalang. Kejadiannya hari Senin (20/6 ) lalu. Saat beraksi gadis yang diduga siswa SMK ini malah terekam CCTV. Aparat kepolisian pun kini sedang melacak identitasnya.
Dari informasi yang diterima, Selasa (21/6), pencurian ini diketahui pertama kali oleh seorang warga I Wayan Wirawan. Pada hari yang sama, Wayan Wirawan datang ke Pura Dalem sekitar pukul 13.30 WITA untuk mengambil Wastra yang dijemur untuk kemudian disimpan. Namun sesampainya di Utama Mandala Pura, saksi melihat ada serpihan kaca sehingga ia berinisiatif untuk mengecek kotak sesari yang diletakkan di pojok Bale Paruman sebelah barat daya. Dan benar saja, saat dicek kotak sesari tersebut sudah dalam keadaan pecah dan uang sesari didalam kotak sudah raib.
Atas kondisi tersebut, saksi pun menghubungi Widnyana selaku Wakil Kelian Adat Desa Adat Pujung Kaja sehingga prajuru datang ke Pura dan mengecek kembali kotak sesari tersebut. Dan ternyata kotak sesari yang ada di Bale Paruman sebelah barat laut juga hilang. Setelah dicari-cari, ternyata kotak sesari tersebut ada dibawah kolong bale dalam keadaan kaca pecah dan uang sesarinya juga raib.
Melihat kondisi itu, Prajuru Desa Adat Pujung Kaja memutuskan untuk mengecek rekaman CCTV yang terpasang di areal Pura Dalem. Dan hasilnya terlihat seorang remaja perempuan yang masuk ke areal Pura Dalem sekitar pukul 12.25 WITA kemudian mengambil sesari dari kotak sesari tersebut. Adapun ciri-ciri remaja berusia sekitar 15 tahun tersebut adalah menggunakan seragam olahraga sekolah, rok, menggunakan topi, masker, membawa tas, dan mengendarai sepeda motor Honda Scoopy. Atas kejadian tersebut selanjutnya pihak Prajuru menginformasikan hal tersebut ke Mapolsek Tegallalang.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Tegallalang, AKP I Ketut Sudita membenarkan perihal laporan tersebut. Dirinya mengatakan bahwa saat ini pihaknya melakukan penyelidikan terhadap laporan tersebut. “Kita juga sudah mengantongi rekaman CCTV yang memperlihatkan ciri-ciri pelaku,” ujarnya.
Ditambahkannya jika dalam peristiwa tersebut, pihak Prajuru diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp 200 ribu dan kerugian material karena dua buah kotak sesari ukuran 40 cm x 30 cm dengan tinggi sekitar 50 cm yang terbuat dari kaca pecah. “Dari rekaman CCTV kita lihat pelaku mengambil uang sesari didalam kotak sesari dengan cara memecahkan kaca kotak sesari dengan paras atau batu bata. Jadi saat ini kita masih melakukan identifikasi terhadap pelaku,” tandasnya.