balitribune.co.id | Singaraja - Sebuah perusahaan pengembang bernama PT Wijaya Laksmi Bhuana Agung Holding Company, mengaku akan mengembangkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Desa Pejarakan Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Nantinya, KEK Pejarakan dirancang menjadi kawasan terpadu dengan fasilitas strategis, diantaranya Bandara Internasional dan Pelabuhan kapal pesiar internasional, Zona komersial dan fasilitas pendukung ekonomi masyarakat, Pusat pendidikan dan kebudayaan
“Proyek ini akan membuka peluang kesejahteraan baru bagi masyarakat setempat melalui pertanian, perkebunan, sektor pendidikan, budaya, serta destinasi wisata berkelanjutan. Jangan sampai masyarakat Bali hanya menjadi penonton di tanah sendiri,” kata Direktur Utama PT Wijaya Laksmi Bhuana Agung, RA Ambarawati Kenconowungu, Senin (8/12).
Ia meneyebut, pembangunan KEK Pejarakan telah didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat melalui Rekomendasi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia Nomor: B/3055/27/05/53/DJPOT tanggal 17 Juli 2025, dengan Kementerian Pertahanan sebagai Leading Sector, serta didukung beberapa kementerian terkait lainnya.
“Proyek ini juga memperoleh dukungan penuh Pemerintah Provinsi Bali, termasuk Gubernur Bali beserta seluruh jajarannya,” imbuhnya.
Selain itu, menurutnya, pembangunan kawasan KEK Pejarakan sepenuhnya didukung resmi Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertahanan RI sebagai Leading Sector kementerian terkait lainnya termasuk Kementerian Perhubungan.
“Dalam waktu dekat bersama dengan Universitas Pertanahan (UNHAN) akan melakukan survey lahan guna penetapan lokasi Bandara Internasional dan Pelabuhan Laut Internasional (TUKS),” tandasnya.
Sebelumnya, PT Wijaya Laksmi Bhuana Agung Holding Company, menggelar sosialisasi di Desa Pejarakan dan dihadiri sekitar 750 undangan lebih, terdiri dari pejabat pusat, pejabat daerah, tokoh adat, masyarakat lokal, dan perwakilan investor internasional. Sejumlah tokoh penting level jenderal hadir bersama para perwira menengah keluarga besar TNI TRIMATRA (AU, AD, AL) serta pejabat pemerintahan dan adat, Para Kepala Desa Pejarakan, Sumberkima, dan Pemuteran.
Selain tokoh adat, Puri se-Bali, Bendesa Adat, Subak, Banjar Adat dan Dinas, Pengurus Masjid/DKM, serta Semeton Puri se-Bali, hadir juga dari Kementerian Komdigi serta perwakilan Duta Kemanusiaan & Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) / The Honorable United Nations Humanitarian and Cultural Ambassador, Princess Long-long & Prince Muhammad bersama Mr. Heng Mok We.
Ada juga investor dari Tiongkok, Miss Li Fen-Fang, serta dukungan investor Kerajaan Saudi Arabia melalui Dr. Agung Supriyanto dan Mr. Dr. Faisal Ghabra (Development Era Pioneer Co.).
Kepala Desa Pejarakan, I Made Astawa, mengatakan warganya siap mendukung proyek KEK selama memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan ekonomi dan masa depan generasi Bali.
“Sepanjang mampu meningkatkan taraf ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat, kami siap mendukung penuh proyek strategis ini,” tandasnya.