Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Nyepi Bersamaan dengan Tumpek Wariga, Catur Brata Penyepian Ditoleransi Mulai Pukul 06.30 Wita

I Gede Eka Sudarwitha
Bali Tribune / I Gede Eka Sudarwitha

balitribune.co.id | Mangupura - Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 jatuh di hari yang sama dengan Tumpek Wariga pada Sabtu 29 Maret 2025.

Nah, karena di hari yang sama ada dua perayaan, maka Umat Hindu di Badung diimbau menyesuaikan waktu agar Catur Brata Penyepian tidak terganggu.

Selain itu PHDI dan MDA Kabupaten Badung juga telah memutuskan Catur Brata Penyepian dimulai pukul 06.30 WITA dan berakhir keesokan harinya pukul 06.00 WITA.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung, I Gede Eka Sudarwitha menjelaskan bahwa pertemuan Hari Suci Nyepi dan Tumpek Wariga ini berdasarkan perhitungan sasih (bulan) dan wuku. Dimana tahun ini, Nyepi jatuh bertepatan dengan Tumpek Wariga.

Nah, karena di hari yang sama ada dua perayaan maka umat Hindu diberikan kelonggaran waktu dalam menjalankan Catur Brata Penyepian. Mestinya dimulai pukul 06.00, namun karena ada persembahyangan Tumpek Wariga maka Catur Brata Penyepian ditetapkan mulai pukul 06.30 Wita alias mundur 30 menit dari biasanya.

“Nyepi dan Tumpek Wariga tidak ada mundur, karena ini sudah berdasarkan perhitungan sasih dan wuku. Kebetulan keduanya jatuh di hari yang sama,” ujarnya, Selasa (11/3).

Menurut Sudarwitha meski Nyepi bersamaan dengan Tumpek Wariga pihaknya yakin umat Hindu khususnya yang ada di Badung sudah memahami hal itu.

“Sudah biasa kalau bersamaan begini, paginya perayaan Tumpek Wariga dulu, setelah itu dilaksanakan Catur Brata Penyepian. Jadi, kesepakatannya ada toleransi Catur Brata Penyepian dimulai pukul 06.30 WITA,” katanya.

Mantan Camat Petang ini berharap masalah ini tidak dipolemikan. Karena memang kedua perayaan ini harus jalan. Hanya saja waktunya harus diatur.

“Nggak usah lah dipolemiknya, ini toleransi saja. Karena memang wuku dikalahkan oleh sasih (Tumpek Wariga dikalahkan oleh Nyepi),” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga membatasi waktu parade ogoh-ogoh di malam pengerupukan. Maksimal parade ogoh-ogoh sudah selesai pukul 10.00 WITA. 

Kemudian untuk Tawur Agung Kesanga untuk di Kabupaten Badung akan dipusatkan di jaba pura Lingga Buana Puspem Badung.

Sudarwitha menyatakan dalam Tawur Agung tersebut semua bendesa adat di Badung akan hadir untuk ‘nunas tirta’. Tirta tersebut selanjutnya dibawa ke desanya masing-masing untuk dibagikan kepada warganya.

“Kalau di daerah lain kan nunas tirta di Pura Besakih, tapi kita di Badung nunas tirtanya di Puspem,” tukasnya.

wartawan
ANA
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Desa Sidakarya Gelar Pelatihan Keselamatan Sasar Nelayan Muntig Siokan

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan menggelar pelatihan keselamatan dengan menyasar Nelayan Muntig Siokan di Pantai Sidakarya pada Senin (10/3). Kegiatan tersebut dilaksanakan guna mendukung terwujudnya keselamatan yang bermuara pada kesejahteraan nelayan. Pelaksanaan kegiatan tersebut turut menghadirkan narasumber dari Basarnas. 

Baca Selengkapnya icon click

Cipkon Agung 2025, Garap Ogoh-ogoh Nihil Miras

balitribune.co.id | Gianyar - Dalam rangka Operasi Cipta Kondisi (Ops Cipkon) Agung Tahun 2025, Polres Gianyar melaksanakan kegiatan patroli dan razia 21 yang berlangsung dari pukul 24.30 hingga 02.30 WITA di wilayah hukum Polres Gianyar. Sasaran sejumlah titik rawan, hingga pemuda lembur ogoh-ogoh dengan imbauan nihil miras. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pengangkatan Ditunda, Giliran Ribuan CP3K Gianyar "Gundah"

balitribune.co.id | Gianyar - Tujuh ribu lebih Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Gianyar, kini ikut uring-uringan. Menyusul kegundahan CPNS atas keputusan pusat  yang mengundurkan jadwal pengangkatan. Ironis, sebagian Calon P3K sudah nekat  berspekulasi dengan mohon kredit lebih awal.

Baca Selengkapnya icon click

Hotel di Legian Hadirkan Nuansa Ramadan

balitribune.co.id | Badung - Salah satu hotel di Legian Kabupaten Badung menghadirkan nuansa Bulan Suci Ramadan. Seluruh pegawai hotel saat melayani wisatawan memakai busana Muslim, begitupun area lobi serta restoran hotel dipasang ornamen Ramadan. Bahkan makanan yang disajikan juga berkaitan dengan Ramadan dan dimasak dengan bumbu-bumbu khas Nusantara. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.