Nyoman Parta: 4 Pilar Kebangsaan Bukan Hafalan | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 02 Desember 2024
Diposting : 27 November 2021 11:18
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune / SOSIALISASI - teknis sosiaslisasi game edukasi, sosialisi 4 Pilar Kebangsaan oleh Anggota DPR RI Komisi VI Nyoman Parta berlangsung interaktif.
balitribune.co.id | Gianyar - Tidak sekedar hafalan, 4 Pilar Kebangsaan  merupakan pedoman bernegara yang diwujudkan dengan amalan dalam laku bernegara. Karena itu, sosialisasi yang diselenggarakan oleh Anggota DPR RI Komisi VI Nyoman Parta di Balai Banjar Buluh, Desa Guwang, Sukawati, (26/11) sangat inovatif dan atraktif. Dikemas dalam game edukasi, Nyoman Parta menyajikan materi 4 Pilar dengan sangat menarik dan interaktif. 
 
Banyak hal yang disampaikan di acara yang melibatkan ibu-ibu PKK, sekaa teruna teruni hingga anak-anak. Mulai dari nilai-nilai filosofi pancasila dikaitkan dengan tindakan dan prilaku keseharian, memahami tentang tujuan kemerdekaan Indonesia yg tercermin dalam pembukaan UUD 1945, mendalami Indonesia dengan keberagaman suku, bahasa, agama, adat istiadat tak terkecuali kuliner nusantara yang bukan saja menjadi kekayaan nusantara sekaligus menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika menjadi perekat bangsa Indonesia.
 
"Ini dasar yang fundamental harus diketahui anak-anak dan generasi muda  kita, untuk  bukan saja menjadi paham tapi juga menghadirkan sikap cinta tanah air, toleran dan bangga menjadi Indonesia," ungkap Nyoman Parta.
 
Selain itu, mewujudkan dan membumikan nilai nulai 4  Pilar dalam  penyelenggaraan negara dan pengelolaan sumber kekayaan negara dengan baik serta menerapkan dalam kehidupan sosial adalah hal yang sangat penting. Harapannya memunculkan spirit bela tanah air, menghargai perbedaan, dan bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
 
"Saya sangat berbangga.  Semua elemen, ibu-ibu, pengurus adat, anak-anak dan anak muda yang tergabung di Sekaa Teruna Teruni sangat antusias. Teknis sosialisasi ini saya kemas interaktif  karena 4 Pilar Kebangsaan tidak hanya menjadi hafalan di sekolah. Namun harus dikuatkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya. 
 
Kelian Adat Banjar Buluh, Ketut Gandra mengapresiasi acara ini sebagai bentuk penguatan pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila. "Saya sangat senang kegiatan ini menyentuh masyarakat di banjar sehingga bisa melibatkan semua unsur elemen masyarakat, jadi harapannya ini menjadi acara yang mengedukasi," ungkapnya. 
 
Salah satu peserta, I Made Mustika Prayoga mengatakan sangat senang bisa terlibat diacara ini, apalagi pihaknya cukup kaget karena acara diselenggarakan dengan kemasan game dan sangat interaktif. "Saya kira akan seperti seminar, ternyata acaranya banyak interaksi dan game yang menyenangkan jadi asyik acaranya," bangganya.