Saat Bali Tribune tiba di lokasi kejadian bencana, sebagian besar warga pemilik rumah di pesisir pantai berupaya keras mengamankan barang dan harta benda mereka dari dalam rumah mereka yang rusak berat diterjang ombak setinggi 3-4 meter yang terjadi sekitar pukul 09.00 Wita tersebut. Bahkan salah satu ibu pemilik rumah yang hampir roboh, menangis histeris melihat kondisi rumahnya yang rusak berat dimana beberapa warga lainnya mencoba menenangkan ibu tersebut.
“Ombaknya tingginya sekitar tiga meter lebih tiba-tiba datang menghantam bangunan rumah saya dan rumah warga lainnya di pinggir pantai. Kami kaget dan langsung berhamburan keluar rumah,” ungkap I Nengah Sukanadi. Saat kejadian dia dan istrinya memang tengah berada dalam rumah, dan dalam hitungan menit bagian teras rumahnya yang mengarah ke pantai langsung ambruk. Istrinya panik dan menangis histeris.
Dengan bantuan warga dan nelayan di pesisir pantai, Sukanadi berupaya menyelamatkan kasur, lemari, pakaian, perabot dan harta benda yang dimilikinya keluar dari dalam rumah untuk diamankan di lokasi yang aman. “Saya sendiri bingung mau tinggal dimana, mungkin untuk sementara tinggal di Balai Banjar. Rumah saya sudah tidak bisa ditempati lagi karena sudah hampir roboh,” ucapnya berusaha tabah.
Pun demikian dengan warga pemilik rumah lainnya yang terkena hantaman ombak tinggi, I Wayan Adi Suartana juga berusaha sesegera mungkin mengeluarkan harta benda dan barang miliknya yang ada dalam rumah untuk dievakuasi ketempat yang aman.
“Jelas kami sangat khawatir pak! Tumben terjangan ombaknya sampai setinggi ini. Pondasi rumah saya juga sudah tergerus, takut ada ombak tinggi lagi rumah saya roboh. Makanya sementara barang-barang saya ungsikan dulu,” ujar Adi Suartana. Untuk sementara ini, dia dan keluarganya akan pulang kerumah orang tuanya, dan tinggal sementara disana hingga kondisi cuaca membaik.
Disebutkannya, akibat terjangan ombak pantai tersebut, tiga rumah yang rusak parah, masing-masing rumah milik I Nengah Sukanadi, I Kadek Darmayasa dan I Nengah Kariasa. “Kalau ombak pasang memang sudah beberapa kali terjadi, namun kali ini yang diluar dugaan sampai membuat rumah warga disini rusak parah,” sebutnya.
Sementara setelah menerjang selama hampir lima jam, ketinggian ombak mulai mereda sekitar pukul 13.00 wita. Dan warga yang tinggal di pesisir pantai baru berani turun untuk mengecek seperti apa kerusakan rumah mereka akibat terjangan ombak pantai tersebut.