
Balitribune.co.id | Gianyar - Ketika pandemi Covid 19 menghantam Bali dan pariwisata terpuruk, hanya pertanian diharapkan dapat menopang pembangunan ekonomi. Syukurnya, geliat pertanian terus berpacu dan varietas unggulan pun dijadikan primadona. Seperti halnya padi hibrida starling yang kini menjadi pilihan petani di Gianyar dengan seumlah kelebihannya. Gayung bersambut, Pemerintah terus mendorong petani untuk menanam padi jenis hibrida starling ini. Dari data yang diterima di Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, Senin (13/7), angka produksi dari tanaman padi jenis hibrida starling ini sangatlah tinggi. Bahkan kini mencapai diatas 10 ton per hektare dengan malai 500 butir. Selain unggul di kuanttas, kualitasnya beras yang dihasilkan pun masuk katagori premium. “Tanaman padi jenis ini memiliki kualitas yang sangat baik. Karena itulah, hibrida starling kini dijadikan primadona oleh petani,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, Made Raka. Dikatakan oleh Made Raka bahwa padi hibrida starling ini nasinya memiliki rasa yang cukup enak dan pulen. "Tidak diragukan lagi untuk kwalitasnya, makannya kita menggalakan para petani untuk menanam padi hibrida starling ini," ungkapnya. Untuk percontohan, Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar sudah mengembangkan padi hibrida starling ini di beberapa Kecamatan di Kabupaten Gianyar. "Kita sudah kembangkan di Subak Batuan Dangin Kecamatan Sukawati, kemudian di Subak Tegallampit Kecamatan Payangan," ucapnya. Bahkan, dikatakan sudah ada beberapa petani yang akan mengembangkan padi ini secara swadaya. "Musim tanam 2020/2021 ini sudah ada beberapa petani yang akan mengembangkan secara swadaya, ini yang kita harapkan," katanya. Sesuai terget, penanaman ini akan dilakukan pada bulan Agustus 2020 ini. "Target tanam awal Agustus ini, sehingga perkiraan panen awal Desember. Ini karena umur tanaman 115 hari," tandas Made Raka.