Para General Manager Hotel di Bali Kumpulkan Dana Bantu Penanganan Covid-19 | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 20 April 2020 20:13
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / MASKER - Para general manager yag tergabung di IHGMA menyerahkan ribuan masker kain dan APD kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali

balitribune.co.id | Denpasar - Meskipun bisnis di sektor pariwisata saat ini mati suri, namun pelaku pariwisata Bali yang tergabung di Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) turut berpartisipasi dalam penanggulangan penyebaran virus Corona (Covid-19) di Bali. Dalam hal ini dengan menggunakan anggaran dari penggalangan dana yang dikumpulkan saat pandemi global mulai menyebar di Pulau Bali, pimpinan hotel mendonasikan masker dan APD.

Asosiasi yang berdiri sejak 20 April 2016 di pulau Bali kali ini memperingati ulang tahunnya yang ke-4 secara sederhana di tengah pandemi dengan cara menyumbangkan masker untuk masyarakat dan alat pengaman diri (APD) untuk para medis. Masker dan APD diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali di Denpasar, Senin (20/4).

Ketua DPD IHGMA Bali, I Nyoman Astama menyampaikan selain pengumpulan dana untuk sumbangan pihaknya juga mengimbau para anggota untuk membuat spanduk berisi ajakan mengedukasi masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “Kita semua dalam kondisi yang sangat sulit di tengah pandemi Covid-19. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat kita sebagai insan pariwisata yang selalu optimis dalam segala situasi. Beruntungnya di Bali ini kita cukup solid antar stakeholders khususnya bidang kepariwisataan," jelasnya. 

Kata dia, hal ini yang memotivasi semua untuk melakukan hal terbaik bagi Bali. Wabah yang mulai menyebar di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019 ini harus dilawan bersama-sama dengan semangat gotong royong, apalagi penyebaran virus ini sangat masif sehingga masyarakat di seluruh dimensi harus teredukasi dengan baik tentang bahaya dan tindakan pencegahan yang harus dilakukan. 

"Kita ada 148 members di Bali ini dan sudah banyak juga yang memasang spanduk edukasi PHBS di lingkungan sekitar hotel dan juga jalan-jalan protokol khususnya Denpasar dan Badung. Kita manfaatkan momen ulang tahun ke-4 IHGMA ini dengan menunjukkan kepedulian pada bangsa," kata Astama. 

Wakil Ketua Umum DPP IHGMA, I Made Ramia Adnyana mengatakan, dengan pemberlakuan protokoler kesehatan tingkat nasional, maka IHGMA secara nasional juga lebih mengedepankan aspek pencegahan tersebut selain upaya menyelamatkan perusahaan dan karyawan. Asosiasi pimpinan hotel yang telah memiliki anggota sebanyak 1200 orang tersebar di 32 provinsi ini senantiasa bersinergi dengan pemerintah daerah dalam upaya menghadapi pandemi Covid-19. 

"Kami instruksikan seluruh DPD IHGMA di Indonesia memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan untuk banyak orang. Kami juga membantu dalam penyediaan kamar hotel baik untuk para dokter dan tenaga medis yang banyak dilakukan di Pulau Jawa serta untuk para pekerja migran Indonesia seperti di Bali," bebernya.  

Dia menjelaskan, berbagai upaya dilaksanakan DPD IHGMA Bali serangkaian pandemi ini. Sejak awal kasus itu muncul pengurus telah memperjuangkan usulan untuk keringanan biaya pajak PHR, bantuan urusan perpanjangan ijin tinggal turis,  listrik, pajak ABT, usulan bantuan pemerintah untuk karyawan, dan lainnya. Terakhir saat ini pengurus tengah mengupayakan usulan agar adanya bantuan pemerintah terkait permodalan melalui fasilitas kredit lunak. 

"Hotel banyak yang tutup karena tidak mampu lagi menanggung beban biaya dasar operasional di tengah nihilnya pendapatan. Sehingga kami butuh adanya injection fund untuk persiapan re-opening ke depannya. Semoga pemerintah bisa membantu dengan pertimbangan besarnya kontribusi pariwisata selama ini untuk negara," terang Ramia.

Para member diimbauan dapat memotivasi para GM untuk tetap kreatif dalam kondisi seperti sekarang dan bisa sekaligus mempromosikan hotelnya melalui video sembari menunjukkan soliditas anggota dalam berasosiasi. Hal ini bagus juga ditunjukkan pada publik bahwa Bali sebagai destinasi favorit di dunia selalu indah dan menyenangkan untuk dikunjungi. Mengingat Bali dan pariwisata adalah nafas bagi sebagai hotelier. Para pelaku pariwisata yang merupakan general manager hotel akan berjuang terus untuk menguatkan posisi Bali sebagai world favorite destinations.