Pasca Berakhirnya Libur Lebaran 2022 Okupansi Hotel Kembali Anjlok | Bali Tribune
Diposting : 11 May 2022 20:11
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune / MULAI RAMAI – Saat libur Lebaran kunjungan wisatawan ke Pantai Kuta Badung mulai ramai, namun kini anjlok lagi.

balitribune.co.id | MangupuraOkupansi atau tingkat hunian hotel di Kabupaten Badung kembali melorot pasca berakhirnya hari libur Lebaran tahun 2022. Saat libur Lebaran tingkat hunian atau okupansi hotel rara-rata mencapai 60 persen, namun sekarang kembali turun drastis.

Hal itu disampaikan Kepala Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, Rabu (11/5/2022). Menurut Suryawijaya kembali anjeloknya akupansi hotel lantaran wisatawan domestik yang meramaikan libur Lebaran kini telah kembali ke daerah asalnya. 

"Saat arus balik Lebaran wisdom sudah kembali, ada yang lewat jalur darat, laut dan udara. Sehingga otomatis tingkat kunjungan sekarang menurun," ujarnya.

Pihaknya juga menyebut saat arus balik terminal keberangkatan Bandara Ngurah Rai dipadati oleh wisatawan lokal yang kembali ke daerah asalnya. "Libur sudah selesai, sehingga mereka kembali," imbuh Suryawijaya.

Pria asal Dalung ini mengakui libur Lebaran sempat menggeliatkan kehidupan pariwisata di Bali. Tingkat akupansi hotel saat itu bahkan rata-rata di atas 60 persen.

"Selama libur dan puncak Lebaran hunian hotel di Badung sempat rata-rata 60 persen. Bahkan ada yang sampai 80 persen tergantung promosinya," katanya, sembari menyebut saat ini tingkat akupansi hotel masih kisaran 40 persen. Saat ini jumlah kunjungan wisatawan berada di angka 12 ribu perhari. 

"Saat libur Lebaran wisatawan domestik saja mencapai 18 ribu orang per hari," tegasnya. 

Mulai Buka

Sementara itu Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista mengakui kegiatan usaha pariwisata di kawasan Kuta seperti hotel sudah mulai membuka operasionalnya kendati tingkat hunian belum maksimal. Tidak hanya itu, restoran dan art shop atau pun toko-toko sekitarnya sudah mulai berkemas dan mulai mempersiapkan usahanya untuk kembali beroperasi setelah tutup kurang lebih 2 tahun lamanya.

Lebih lanjut Wasista mengungkapkan, meskipun kunjungan wisatawan asing khususnya ke wilayah Kuta belum terlalu banyak. Namun pihaknya tetap mengajak masyarakat untuk tetap bersyukur lantaran geliat pariwisata sudah kembali mengalami kemajuan dan tentunya berdampak baik bagi masyarakat yang kini sudah dapat kembali mempersiapkan tempat usahanya.

"Beberapa pelaku usaha juga ada yang mulai melakukan renovasi kecil-kecilan untuk mempercantik penampilan tempat usahanya," ujarnya, Senin (9/5) lalu.

Wasista juga mengimbau para pedagang yang berada di area Pantai Kuta agar tetap menjaga etika saat berjualan, sehingga tidak sampai mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi wisatawan.

Sementara terkait perhelatan KTT G20 yang dijadwalkan akan berlangsung di Bali nantinya diharapkan mampu memicu kedatangan wisatawan. Sehingga dengan adanya G20 dapat membantu mempromosikan Bali yang kini masih berproses untuk pulih.

“Seusai kegiatan G20 diharapkan dapat memicu kedatangan wisatawan lebih banyak lagi," terangnya.

Selain itu, ia pun berharap kepada seluruh elemen masyarakat di Kuta untuk menjaga kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan bagi wisatawan. Mengingat sekarang ini masih dalam kondisi pandemi, tentunya wisatawan akan mencari tempat wisata yang bersih dan nyaman.

"Kalau sampah sampai berserakan hal itu menandakan kita belum siap. Kalau tempat-tempat wisatanya sudah bersih seperti pantai, itu menandakan kita sudah siap kembali menyambut wisatawan mancanegara," tandasnya.