balitribune.co.id | Amlapura - Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Kecamatan Kubu menjadi atensi dari Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Karangasem nomor urut 3. I Gusti Putu Parwata-I Wayan Pandu Prapanca Lagosa (Gus Par-Guru Pandu). Karenanya dalam masa kampanye yang tengah berlangsung saat ini, pasangan yang diusung dan didukung oleh Partai NasDem, Partai Golkar, Relawan Semeton GMT dan Relawan 71 ini memanfaatkannya untuk mesimakrama, bertemu dengan masyarakat hingga ke lereng bukit di lokasi terpencil.
Diantaranya di Banjar Dinas Pucang, Desa Ban, Kecamatan Kubu dan di Banjar Dinas Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem. Kehadiran Gus Par-Guru Pandu bersama relawannya ini mendapatkan sambutan dan apresiasi dari masyarakat di wilayah ini. Berbagai aspirasi pun disampaikan oleh warga dengan harapan nantinya bisa segera dilaksanakan oleh Gus Par-Guru Pandu jika terpilih sebagai pemimpin di Karangasem pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Kepada Bali Tribune, Senin (14/10) Calon Wakil Bupati, I Wayan Pandu Prapanca Lagosa menyampaikan, dalam kegiatan simakrama di Pucang dan di Muntigunung pada Sabtu (12/10) lalu tersebut, pihaknya bersama tim banyajk menyerap aspirasi dari masyarakat, diantaranya terkait penyempurnaan infrastruktur jalan hingga menaikkan BKK (Bantuan Keuangan Khusus) Desa Adat, Banjar Adat, STT dan Subak.
Sementara aspirasi utama yakni terkait air sebagai kebutuhan pokok masyarakat, mengingat masalah air di wilayah Kubu ini tidak hanya soal harga, namun keberadaan air itu sendiri. Karena sebagian besar masyarakat, utamanya yang tinggal di dataran tinggi tidak memiliki sambungan air dan hanya mengandalkan cubang, terkadang masyarakat juga membeli air tanki dengan harga yang cukup mahal.
"Kalau urusan aspirasi masih tetap sama lah berkutat pada infrastruktur jalan lebih utama. Nah yang menarik ini kan di Munti Gunung karena menggunakan air permukaan Danau Batur itu jadi ada kendala di pipa dan lain sebagainya,” ujar Pandu Prapanca Lagosa. Saat ini lanjut dia, kendalanya adalah mesin pompanya rusak dan pihaknya melihat masalahnya ada pada teknis pemeliharaan.
“Inilah yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, jadi bagaimana pemerintah hadir di setiap kebutuhan masyarakat terkait air. Dan kami akan Gus Par-Guru Pandu berjanji akan menangani dengan segera permasalahan ini,” lugasnya. Tak hanya itu, isu legalitas banjar adat yang hingga kini belum usai juga akan ditangani oleh pasangan calon bupati dan wakil Bupati yang diusung oleh partai Nasdem dan Golkar ini, jika nantinya telah terpilih.
"Ada 6 banjar adat yang sudah dimekarkan namun belum di SK kan, sudah maju tapi belum ada perhatian pemerintah," sebutnya.