Diposting : 17 May 2019 23:06
Djoko Purnomo - Bali Tribune
balitribune.co.id | Mangupura - Akibat kalah kualitas dengan beberapa provinsi atau daerah tangguh di Indonesia, Pengprov Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Bali memastikan tidak mengirim tim voli putri Bali ke Pra-PON yang rencananya dihelat 14-16 September mendatang.
Tak hanya itu, kini PBVSI Bali juga harus mengajukan jadwal ulang untuk helatan voli di Porprov Bali XIX/2019 Tabanan, September mendatang, karena jadwal dengan Pra-PON mepet sekali.
“Kami pastikan memang tak mengirimkan tim voli putri ke Pra-PON karena memang secara kualitas masih kalah dengan atlet voli putri provinsi lain yang kuat dan tangguh. Jadi biar tidak sampai sia-sia, lebih baik tidak kami kirim. Namun kalau putra khusunya di voli pantai, Bali memiliki peluang meraih medali di Pra-PON maupun PON XX/2020 Papua mendatang,” kata Ketua Umum PBVSI Bali, Nyoman Sukanada, Kamis (16/5).
Hanya saja, sampai saat ini Bali masih belum membentuk tim bayangan atau tim definitif, karena seleksi pemain voli itu sendiri rencananya bakal digelar pada akhir Mei atau awal Juni mendatang.
“Seleksi itu memang idealnya seperti itu. Ya, anti kita tunggu dan kita lihat siapa yang lolos. Rencananya seleksi jika GOR Purna Krida Kerobokan digunakan bakal menggunakan lapangan voli di Pemogan, sedangkan untuk voli pantai mungkin di Canggu,” tambah Sukanada.
Dengan demikian, pastinya, pihaknya belum memperoleh nama-nama pemain bola voli indoor maupun voli pantai, yang berpeluang menghuni tim bayangan Pra-PON nantinya. Dan dirinya enggan berandai-andai.
“Untuk target di Pra-PON nanti kami memancang target tembus 4 besar untuk indoor putra dan voli pantai putra. Pasalnya KONI Bali sudah mengeluarkan statement jika tim yang tak masuk 4 besar tak dikirim ke Papua. Ini dilema kami, karena kami harus kerja keras bersama tim, mengingat persaingan di putra juga ketat, seperti datang dari Jawa Timur (Jatim) dan DKI Jakarta,” demikian Sukanada.uni