PDIP Belum Terbitkan Rekomendasi Calon Kepala Daerah | Bali Tribune
Diposting : 15 March 2020 18:53
San Edison - Bali Tribune
Bali Tribune / Wayan Koster

 

balitribune.co.id | Denpasar - Memasuki pertengahan Maret 2020, PDIP belum kunjung menerbitkan rekomendasi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan bertarung pada Pilkada Serentak di enam kabupaten dan kota di Bali. Bahkan spekulasi rekomendasi ini akan diumumkan ke publik saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD PDIP Bali di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Sabtu (14/3), juga tidak terbukti. 

Meski belum ada pengumuman terkait rekomendasi, namun persiapan menghadapi Pilkada menjadi agenda penting dalam Rakerda tersebut, selain membahas tindak lanjut hasil Rakernas PDIP. Khusus untuk Pilkada di enam kabupaten/ kota di Bali, PDIP targetkan sapu bersih kemenangan. 

Dikonfirmasi disela-sela kegiatan terkait rekomendasi ini, Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Wayan Koster tak banyak berkomentar. Ia hanya menyebut, rekomendasi belum turun. Kemungkinan rekomendasi akan diumumkan pada akhir Maret ini. 

"Masih cukup waktu untuk sosialisasi. Tenang saja. PDIP itu kerja tiga bulan, beres," kata Koster, dengan nada optimis. 

Guna memuluskan target sapu bersih kemenangan ini, PDIP akan menggerakkan seluruh amunisi baik di daerah maupun tingkat nasional. Bahkan Pilkada Karangasem, mendapat perhatian khusus PDIP. 

"Untuk di Karangasem saya akan all out, akan mengerahkan pasukan multinasional guna memenangkan Pilkada di Kabupaten Karangasem,” tegas Koster, yang juga gubernur Bali. 

Untuk kabupaten lain di Bali yang tidak menyelenggarakan Pilkada, Koster meminta agar tidak boleh berleha-leha dan berdiam diri. Politikus asal Sembiran, Buleleng itu memerintahkan agar kader di tiga kabupaten yang tidak menyelenggarakan Pilkada, untuk ikut membantu. 

Diketahui, Rakerda PDIP Bali ini dihadiri seluruh kader dari di Bali, termasuk kader yang duduk di jajaran eksekutif dan legislatif di semua jenjang. Adapun pemateri yang dihadirkan, semuanya dari DPP PDIP, seperti Sukur H Nababan, Rieke Diah Pitaloka, M Herviano, dan lainnya.