Pelaku Wisata Lokal di Teluk Gilimanuk Tak Akan Tergeser | Bali Tribune
Diposting : 9 April 2019 02:25
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/Pertemuan investor dengan pemilik perahu wisata lokal.

balitribune.co.id | NegaraSetelah sempat mempertanyakan rencana pengembangan pariwisata dikawasan Teluk Gilimanuk, para pelaku wisata lokal yang sebelumnya belum pernah diajak duduk bersama oleh investor terkait pembangunan wahana air akhirnya mendapat angin segar. Setelah bertemu dengan pemilik perahu penyedia jasa transportasi wisata Senin (8/4), pihak investor memastikan tidak akan menggeser keberadaan pelaku wisata lokal yang sudah ada selama ini.

Dalam pertemuan yang berlangsung diselasa-selaGround Beraking Aqua Dreamland Gilimanuk tersebut, para pemilik perahu penyedia jasa transportasi wisata di Kawasan Teluk Gilimanuk ini mengatakan belum mengetahui secara pasti mengenai pembangunan wahana air tersebut. Salah seorang pemilik perahu, Jamalam Siburian mengatakan saat ini ada ada 16 perahu yang beroprasi melayani jasa wisata di Teluk Gilimanuk, “kami dari Pokmaswas, Pokmas Agung Lestari, Wisata Tirta, Pokdarwis dan bergabung dalam Paguyuban Transportasi Teluk Gilimanuk. Tapi belum pernah disosialisasikan sehingga ada pertanyaan karena tidak ada kejelasan. Kami mohon ada kepastian atas keberadaan kami ini hitam diatas putih” ungkapnya.

Begitupula Anggota DPRD Jembrana, I Wayan Renteb juga meminta pihak investor bisa memperhatikan nelayan yang kini beralih menjadi pelaku wisata di Teluk Gilimanuk tersebut. “Kami harap bisa rembug bersama sehingga tidak justru merugikan masyarakat lokal. Wahana air ini kami harap bisa membuat masyarakat kami disini tersenyum” tegas Anggota Komisi C ini. Direktur Utama PT Ecomarien Indo Pelago, Yudiansah Yosal menyatakan pihkanya selaku pemilik wahana air terbesar didunia yang akan dibangun di Teluk Gilimanuk ini dari awal tidak akan menggeser jasa wisata lokal yang sudah ada karena yang lebih tahu situasi dan kondisi setempat adalah warga lokal sehingga banyak paket wisata yang akan bisa dijual bersama.

“Kami tidak akan mengganggu piring makan dan priuk bapak-bapak, tapi kami akan menambah lauknya. Kami memang akan pakai perahu nelayan disini dan tidak akan mendatangkan perahu. Kami gunakan perahu masyarakat. Kami juga tidak berikan perahu dari luar ikut beroprasi. Kami tidak mau ada perahu siluman. Semuanya nanti satu pintu, dari karcis itu tidak ada pengurangan. Kami tidak mepekerjakan penyelam dari luar. Kami mengutamakan pedagang yang sudah ada.” jelasnya.

Selain wisata air, pihaknya didarat juga akan membangun Gilimanuk Town yang akan dilengkapi dengan wahana bermain. “masih menunggu ijin, ini tinggal beroprasi saja. Karyawan 90 persen kami rekrut warga lokal.” ujarnya.

Usai pertemuan antara pemilik perahu penyedia jasa transportasi wisata di Kawasan Teluk Gilimanuk ini dengan pihak investor ini, akhirnya disepekati 16 anggota Paguyuban Transporasi Teluk Gilimanuk  dijadikan mitra perusahaan dengan tiket perahu yang akan dijadikan satu dengan tiket masuk kawasan sehingga perusahaan tidak mengurangi ongkos perahu. Begitupula pajak dari aktifitas perahu akan ditanggung perusahaan. Yudiansah Yosal menargetkan wahana air terbesar didunia ini akan beroprasi saat liburan Juni mendatang. “target pasar kami mendatangkan kesenangan warga lokal. Wisatawan asing hanya bonus. Harga ekonomis terjangkau masyarakat” tandasnya.